Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tes Wawancara Calon Pimpinan KPK, Pahala Enggan Jawab Polemik Jet Pribadi Kaesang

Pahala Nainggolan tak mau merespons terkait polemik penggunaan jet pribadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Tes Wawancara Calon Pimpinan KPK, Pahala Enggan Jawab Polemik Jet Pribadi Kaesang
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, saat berbincang dengan wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (24/7/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan tak mau merespons terkait polemik penggunaan jet pribadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, saat menjalani tes wawancara seleksi calon pimpinan (capim) KPK

Pahala menjadi salah satu dari 20 capim KPK yang mengikuti tes wawancara oleh panitia seleksi (Pansel).

Pahala berdalih, polemik jet pribadi Kaesang akan diputuskan Pimpinan KPK. Sementara, dirinya saat ini bukan merupakan Pimpinan KPK.

"Yang untuk jet pribadi, saya mohon maaf pak, bahwa ini di ranah internal KPK diputus pimpinan pak. Jadi jangan ditanya pendapat saya apa pak," kata Pahala saat menjalani tes wawancara di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Pahala mengaku sempat memperdebatkan penggunaan jet pribadi Kaesang saat rapat pimpinan. 

Pahala menegaskan, dirinya tidak bisa menjelaskan lebih jauh polemik jet pribadi Kaesang dalam seleksi capim KPK.

Berita Rekomendasi

"Yang pertama Minggu lalu di Rapim kita ya berdebat soal itu. Tapi saya sekali lagi minta maaf, di forum ini saya nggak bisa bilang pendapat saya apa, karena itu di internal saja, dan itu akan ada putusan pimpinan seperti apa," ucap Pahala.

Pahala mengungkapkan, awalnya memang bidang pencegahan KPK akan memanggil Kaesang. 

Namun, KPK menerima aduan terkait dugaan penerimaan gratifikasi yang melibatkan Kaesang.

"Tapi lagi awal kan dibilang ini akan dipanggil oleh pencegahan, tapi berikutnya kita bilang bahwa karena ada aduan, diproses aduan," kata Pahala.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyambangi Gedung Anti-Corruption Learning Center Komisi Pemberantasan Korupsi (ACLC KPK), Jakarta Selatan, pada hari ini, Selasa (17/9/2024).

Kedatangan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ke KPK berkaitan dengan isu viral adanya dugaan gratifikasi dibalik penggunaan pesawat jet pribadi bersama sang istri, Erina Gudono, sewaktu plesiran ke Amerika Serikat (AS) pertengahan Agustus kemarin.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, Kaesang ke KPK dalam rangka melaporkan adanya dugaan penerimaan gratifikasi dimaksud.

“Betul, saudara K [Kaesang, red] datang ke Gedung KPK, Jalan H. R. Rasuna Said Kavling C1 dalam rangka pelaporan gratifikasi,” sebut Tessa kepada wartawan, Selasa (17/9/2024).

Tessa mengatakan, Kaesang datang ke Gedung ACLC KPK atau gedung KPK lama karena Direktorat Gratifikasi berada di sana

“Direktorat Gratifikasi ada di C1,” kata dia.

Adapun Kaesang hadir di gedung ACLC KPK pukul 10.30 WIB. Ia tampak mengenakan kemeja putih dan celana hitam panjang.

Kaesang ketika itu didampingi sejumlah orang, termasuk Sekjen PSI Raja Juli Antoni. 

Setelah bertemu dengan pihak komisi antirasuah, Kaesang mengaku sudah menjelaskan perihal penggunaan fasilitas jet pribadi yang bikin heboh. Klaimnya dia menumpang pesawat milik temannya.

“Saya menyampaikan informasi mengenai perjalanan saya ke AS yang menumpang atau nebeng temen saya,” tutur Kaesang kepada wartawan di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan.

Baca juga: KPK Siap Tindaklanjuti Kasus Dugaan Gratifikasi Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Pangarep

Kaesang juga menyebut sudah minta saran ke KPK soal tudingan dirinya menerima gratifikasi dari pihak lain. 

Sehingga, dia dengan inisiatifnya memilih mendatangi KPK. Kaesang menyebut tak mendapatkan panggilan.

“Kedatangan saya hari ini ke KPK adalah karena inisiatif pribadi sebagai warga negara yang baik,” ujarnya.

“Bukan karena panggilan atau undangan tertulis dari KPK walaupun saya bukan pejabat maupun penyelenggara negara,” kata Kaesang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas