Mengapa Pilot Susi Air Philip Mehrtens Baru Bisa Dibebaskan usai Disandera 19 Bulan? Ini Kata Pakar
Begini kata pakar terkait penyebab Philip Mehrtens baru bisa dibebaskan kemarin setelah 19 bulan disandera OPM.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Tapi,kita juga harus realistis dan memahami bahwa keterlambatan bukanlah karena kurangnya upaya, melainkan karena berbagai kendala strategis maupun teknis di lapangan, dan serta kehati-hatian," kata Khairul.
Lebih lanjut, Khairul mengatakan pembebasan Philip merupakan kabar yang menggembirakan bagi keluarganya serta negara asalnya, Selandia Baru.
Philip Mehrtens Diserahkan ke Dubes Selandia Baru
Setelah bebas, Philip Mehrtens pun diserahkan kepada Dubes Selandia Baru setelah dia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Sabtu malam sekira pukul 22.30 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, penyerahan Philip dipimpin langsung oleh Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto.
"Tadi baru saja (tadi malam) saya mewakili Pemerintah Republik Indonesia secara resmi telah menyerahkan Kapten Pilot Philip Mehrtens kepada pemerintah Selandia Baru yang diwakili oleh Dubes Selandia Baru di Jakarta, yaitu Bapak Kevin dan acara penyerahan tadi berjalan dengan lancar," ujar Hadi dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pembebasan sang pilot.
Baca juga: 592 Hari Disandera KKB, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens Kini Bebas
Dalam hal ini, TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuka agama di Papua.
"Ucapan terima kasih juga kepada Kementerian Luar Negeri RI, serta Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta dan tentunya berbagai pihak yang telah membantu dalam proses pembebasan sandera yaitu Kapten Philip Mehrtens," ucap dia.
Hadi menyatakan, proses pembebasan Philip merupakan hasil kerja keras bersama dan patut untuk disyukuri.
Dengan penyerahan tersebut, tanggung jawab terhadap Philip kini berpindah tangan ke Pemerintah Selandia Baru.
"Seluruh tanggung jawab sudah berada di Bapak Dubes Selandia Baru," imbuh dia.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Achmad Nashrudin Yahya)