Isu Calon Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo-Gibran, Ace Hasan hingga Rektor IPB
Sejumlah nama disebut-sebut akan menjadi Mendikbud, seperti Ace Hasan Syadzily dan Rektor IPB, Arif Satria.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Jelang pelantikan presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, nama-nama calon menteri menyeruak, termasuk posisi Menteri Pendidikan.
Susunan kabinet Prabowo-Gibran rencananya diumumkan pada 20 Oktober 2024.
Adapun posisi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi saat ini dijabat oleh Nadiem Anwar Makarim.
Sejumlah nama disebut-sebut akan menjadi Mendikbud, seperti Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar, Ace Hasan Syadzily dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria.
Profil Ace Hasan Syadzily
Ace Hasan Syadzily merupakan Wakil Ketua Umum DPP Golkar di bawah kepemipinan Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya, Ace Hasan menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat.
Di Parlemen, Ace Hasan menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.
Pemilik nama Tubagus Ace Hasan Syadzil ini lahir di Pandeglang, Banten pada 19 September 1976.
Ace Hasan Syadzily dibesarkan dalam tradisi pesantren yang kental dan aktivitas politik yang sangat kuat.
Baca juga: 3 Tokoh Ini Tegas Menolak Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Satu di Antaranya Loyalis Jokowi
Dirinya merupakan putra dari pasangan KH Tb A. Rafei Ali dan Hj Siti Sutihat.
Ayahnya seorang pengasuh Pondok Pesantren Annizhomiyyah di Pandeglang dan juga aktivis Golkar di era Orde Baru dalam kepengurusan DPD Golkar Kab Pandeglang, Banten.
Ayahnya pernah menjadi anggota DPRD dari Golkar selama 4 periode.
Ace menyelesaikan sekolah dasarnya di Labuan, melanjutkan pendidikan pada Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya dan Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.
Pada tahun 1994 melanjutkan pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tahun 2001 melanjutkan Pendidikan S2 bidang Antropologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia yang diselesaikannya pada tahun 2004.
Tahun 2010 melanjutkan studi S3 bidang Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, Bandung, yang diselesaikannya tahun 2014.
Terbaru, Ace Hasan sempat membela Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep terkait tudingan gratifikasi penggunaan jet pribadi.
Baca juga: Elite Golkar Bela Kaesang soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi: Dia Bukan Penyelenggara Negara
Sosok Arif Satria
Arif Satria merupakan Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, sekaligus Rektor IPB periode 2023-2028.
Namanya sempat masuk dalam daftar nama-nama yang diisukan masuk Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca juga: Beredar 61 Nama Calon Menteri Prabowo-Gibran, Ada Ignasius Jonan & Terawan, Gerindra Sebut Masukan
Sebelumnya, lulusan S3 Kagoshima University, Jepang ini sempat menjabat sebagai dosen di Departemen Sosial Ekonomi Perikanan.
Pada tahun 2012, Arif pernah menjabat sebagai penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pria kelahiran 17 September 1971 ini juga terlibat aktif dalam penyusunan kebijakan kelautan dan perikanan sejak tahun 2002.
Di antaranya UU Perikanan 31/2004, Revisi UU Pengelolaan Perikanan, serta sejumlah Peraturan Pemerintah dan Menteri.
Sejumlah penghargaan baik nasional maupun internasional pun pernah diraihnya.
Seperti Dosen Berprestasi III IPB, penghargaan dari Rektor IPB pada tahun 2007.
Kemudian, The First Winner of the JIFRS Yamamoto Prize on Yamamoto Award for the Best Paper at International Institute for Fisheries Economics and Trade (IIFET) Conference pada tahun 2008
Selain itu, ia mendapat Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa. Penghargaan tersebut, dari Menteri Pendidikan Nasional RI
Lalu, Satyalancana 10 tahun pada tahun 2013.
Prestasi lainnya, yakni penghargaan sebagai Akademisi yang telah Mendukung Pengembangan SDM Perikanan dan Penyuluhan Perikanan tahun 2013.
Penghargaan tersebut didapat dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Pada Pilpres 2024 lalu, Arif Satria sempat didapuk menjadi panelis Debat Cawapres pada Minggu, 21 Januari 2024.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)