Prabowo Sepakati Naikkan Gaji Hakim: Dia Tidak Perlu Cari Tambahan
Prabowo berjanji pemerintahan yang akan dipimpinnya akan memberikan kesejahteraan kepada para hakim.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto meminta para hakim mengejar para pengusaha besar agar membayar pajak.
Pengusaha besar itu diminta mentaati kewajiban mereka dalam menyetor pajak negara.
Baca juga: Momen Prabowo Ditelepon Dasco saat DPR Sedang Beraudiensi dengan Solidaritas Hakim Indonesia
Hal tersebut diungkap Prabowo dalam audiensi puluhan hakim yang tergabung dalam Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024). Saat itu, SHI menuntut kenaikan gaji.
Awalnya, Prabowo berjanji pemerintahan yang akan dipimpinnya akan memberikan kesejahteraan kepada para hakim. Sebab, kesejahteraan nantinya akan membuat para hakim tidak mudah disogok.
"Para hakim yang tidak boleh bisa disogok, para hakim yang tidak bisa dibeli, para hakim harus terhormat, para hakim harus mendapat perhatian dari negara penghasilan yang memadai, sehingga dia punya harga diri yang sangat tinggi dan dia tidak perlu untuk cari tambahan. Itulah tekad saya, itu keyakinan saya," kata Prabowo dalam sambungan telepon yang didengarkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco.
Baca juga: Hakim Nangis saat Tuntut Kenaikan Gaji, Singgung Banyak Kolega yang Bercerai Karena Masalah Ekonomi
Sebagai gantinya, kata Prabowo, eks Danjen Kopassus itu meminta seluruh hakim untuk bersatu dalam membenahi negara. Salah satunya dengan mengejar para pengusaha besar untuk bisa membayar pajak.
"Saya mohon bantuan saudara-saudara marilah kita bersatu, kita benahi negara kita. Kita yakinkan semua orang, semua pihak, apalagi mereka yang menerima fasilitas dari negara, para pengusaha-pengusaha besar itu bisa bayar pajak, bayar kewajipan mereka dengan sebaik-baiknya," jelasnya.
"Kita semua harus bahu-pembahu, yang kuat bantu lemah, yang lemah kita harus bersatu. Jadi negara kita sama-sama akan bangkit, sama-sama akan memakmur," sambungnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku kaget mendengar kondisi hakim yang masih belum sejahtera. Namun, ia berjanji sudah memiliki perencanaan untuk memperbaiki kondisi para hakim.
"Pada saatnya nanti, saya bisa minta waktu untuk saya bisa mungkin tetap muka dan bicara langsung sama saudara-saudara. Percayalah bahwa kunci dari negara yang maju, dari negara yang baik, dari negara yang bebas korupsi, kuncinya adalah hakim-hakim harus tidak boleh dibeli orang. Karena itu hakim-hakim harus kuat, dan kondisinya harus yang baik, yang terbaik yang bisa kita bikin. Itu tekad saya," pungkasnya.