Kronologis Perselisihan Masinton Vs Camelia, Berawal Tarik Baju Hingga Saling Lapor Polisi
Perselisihan keduanya berawal dari tarik kerah baju hingga berujung pada laporan ke polisi.
Editor: Muhammad Zulfikar
Namun Ari dianggap tak mendukung perjuangan Masinton.
Setelah itu, Masinton beralih ke Camelia. Pertanyaan serupa juga ditanyakan Masinton ke Camelia. “Kenapa kau tidak tegak lurus? Buka bajumu itu kalau kau tak mau tegak lurus,” kata Ari menirukan perkataan Masinton.
“Di situ lah, dia (Masinton) mencengkram bajunya (Camelia) sampai putus (tiga) kancing bajunya. Itu kemeja PDIP (yang dipakai Camelia). Kakak (Camelia) itu terpelongo aja, diam,” sambungnya.
Tak lama, Ari bersama Camelia berpamitan pulang ke Sibolga. Di perjalanan, masih di Medan, Camelia menangis di dalam mobil.
Camelia menghubungi suaminya dan disarankan untuk membuat laporan ke polisi. “Tadi malam Pak Masinton dilaporkan ke Polrestabes Medan. Saat ini, kakak (Camelia) ke sini (RSUP Pirngadi) sejak pagi tadi. Mungkin sekalian divisum dan dirawat,” ucapnya.
Baca juga: Anies dan PDIP Bertemu karena Persamaan Nasib, Rano Karno, Masinton Atau Ahok yang Jadi Pendamping?
Bantah Tarik Baju
Terkait peristiwa itu, Masinton menyampaikan, tanggapannya akan diwakilkan DPD PDIP Sumut.
Adapun Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya, menyampaikan bahwa tuduhan penarikan baju itu adalah hoaks.
"Terkait laporan tersebut, DPD PDIP Sumut dalam hal ini mengklarifikasi bahwa laporan tersebut terlalu berlebihan dan hoaks terhadap peristiwa sesungguhnya," kata Aswan kepada Kompas.com.
Aswan menjelaskan, saat itu Masinton menegaskan seluruh kader harus tegak lurus dengan perintah partai. Jika tidak, maka kader itu harus melepas baju partai.
"(Masinton menyampaikan) sambil menunjuk gambar partai di baju partai yang dikenakan Camelia. Masinton tidak ada menarik baju Camelia," ujarnya.
"Dan saat itu Camelia memang tidak mengancing baju bagian atasnya. Jadi tidak ada kancing yang sampai copot. Terlalu mendramatisir dia itu," tambahnya.
"Tim hukum PDIP akan melaporkan balik kader pengkhianat yang telah membuat berita palsu dan menyesatkan. Berita hoaks tersebut adalah upaya sistematis pihak lawan untuk menjelek-jelekkan paslon Masinton-Mahmud yang memperjuangkan perubahan di Tapteng," ujarnya.
Baca juga: Pendaftarannya di Pilkada Ditolak, Politikus PDIP Masinton Pasaribu Laporkan KPU Tapteng ke DKPP
Saling Lapor
Perselisihan antara Masinton Pasaribu, calon bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan Camelia Neneng Susanty Sinurat, wakil ketua DPRD Tapteng kian memanas.
Kedua kader PDIP tersebut pun saling lapor di kepolisian. Mulanya, Camelia yang melaporkan Masinton terkait dugaan penganiayaan ke Polrestabes Medan.