Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lemahnya Kultur Oposisi Hingga Pendanaan Parpol Jadi Penyebab Gemuknya Kabinet Prabowo

Kemudian ia menerangkan ada beberapa sebab gemuknya kabinet menteri pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Lemahnya Kultur Oposisi Hingga Pendanaan Parpol Jadi Penyebab Gemuknya Kabinet Prabowo
Youtube Tribunnews.com
Beberapa calon menteri yang dipanggil Prabowo kemarin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mengomentari gemuknya jumlah kabinet menteri pemerintahan Prabowo mendatang. 

Diketahui, Prabowo disebut akan membentuk 44 kementerian pada pemerintahan mendatang. Jumlah kementerian tersebut lebih banyak dibandingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu sudah jadi ciri-ciri dari setiap pemerintahan yang terbentuk pada era reformasi. Selalu cenderung membentuk kabinet pelangi," kata Usman Hamid kepada Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (15/10/2024). 

Kemudian ia menerangkan ada beberapa sebab gemuknya kabinet menteri pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Pertama, memang lemahnya kultur oposisi politik di Indonesia. Terutama karena telah berada lama dibawah pemerintahan otoriter," terangnya. 

Jadi, kata Usman, ketika baru mengalami satu demokratisasi, tidak mudah untuk menumbuhkan kultur oposisi politik di parlemen.

Berita Rekomendasi

Kemudian lanjutnya karena kualitas demokrasi di dalam internal partai politik masih lemah. Sehingga proses kaderisasi tidak memunculkan tokoh-tokoh yang kuat secara umum untuk menjadi figur-figur oposisi. 

"Terakhir pendanaan, pendanaan yang tidak mandiri dari partai-partai politik. Akibatnya mengikuti katakanlah kehendak dari mereka yang mendanai," terangnya.

Baca juga: Selain Tak Jamin Keberhasilan, Gemuknya Kabinet Pemerintahan Prabowo Bakal Timbulkan Masalah

Usman menerangkan pendanaan partai politik pada masa Gus Dur diberikan subsidi dari negara. Karena sudah tidak mungkin lagi partai bergantung kepada iuran anggota. 

"Pendanaan itu sebenarnya cukup menolong di era Gus Dur, Megawati. Tapi di era SBY tahun pertama dikurangi lagi sampai sekarang. Jadi usaha untuk mendanai partai politik dari negara mengalami kegagalan akibatnya parpol tidak punya kemandirian dalam mengambil keputusan," terangnya. 

Diketahui Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto telah rampung memanggil sejumlah nama calon menteri ke rumahnya di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta, Senin (14/10/2024). Total, ada 49 nama yang sudah diajak bicara oleh Prabowo.

Berikut daftar nama tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto:

1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi 

2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono

3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana

4. Pegiat HAM, Natalius Pigai 

5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto 

6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon

7. Politikus Golkar, Nusron Wahid

8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf 

9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait

10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding

11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji

12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya 

13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono

14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi 

15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian 

16. Ketua Umum PAN,  Zulkifli Hasan

17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro

18.Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra 

20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia 

21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti

22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar

23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto

24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni

25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang

26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno

27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk

28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman

29. ⁠Politikus Golkar, Maman Abdurrahman

30. ⁠Akademisi Prof Rachmat Pambudy

31. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso

32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono

33. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono

34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq

35. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin

36. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar

37. Menteri Pertanian,Andi Amran Sulaiman 

38. Menteri BUMN, Erick Thohir

39. Menpora, Dito Ariotedjo

40. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin 

41. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto 

42. Menteri Keuangan, Sri Mulyani

43. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN

44. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi

45. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas 

46. Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto

47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani

48. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra

49. ⁠Politikus Golkar, Meutya Hafid

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas