Nasdem dan 3 Tokoh yang Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Berikut tokoh-tokoh yang menolak tawaran menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto 2024-2029.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
"Ia mengatakan bahwa tidak ambil bagian bukan berarti tidak menjadi bagian pemerintah," ucap Muzani.
Luhut Binsar Pandjaitan
Di sisi lain, sejumlah tokoh juga mengaku menolak tawaran untuk mengisi kursi kementrian.
Satu diantaranya ada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut lebih tertarik jika dipercaya menjadi penasehat Prabowo di pemerintahan 5 tahun mendatang. Itu pun jika diminta oleh Prabowo.
"Beliau sudah minta, saya sudah sampaikan, kalau untuk jadi menteri saya tidak."
"Tapi, saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, kalau itu masih diminta," kata Luhut kepada wartawan di Kawasan Kura Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024).
Hashim Djojohadikusumo
Di sisi lain, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo sekaligus anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo juga menyatakan komitmennya untuk tidak masuk kabinet 2024-2029.
"Memang saya ditawarkan (posisi menteri), tetapi saya menolak. Saya kira lebih baik saya di luar (pemerintahan)," kata Hashim di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Dalam kesempatan terpisah, Hashim mengatakan bahwa sikapnya itu bukan berarti dirinya absen memberikan sumbangsih untuk kabinet ke depan.
"Jadi saya tidak akan ikut kabinet, tidak menjadi menteri, berarti 1 kursi menteri masih kosong."
"Prabowo senang saya tidak ada niat, dan saya kira cukup susun konsep pemerintah yang akan datang," kata Hashim saat menghadiri diskusi dengan pengusaha di Gedung Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (7/10/2024).
Hashim mengaku sejak enam bulan terakhir telah diberi amanat oleh Prabowo untuk menjadi Ketua Satgas Perumahan.
Hashim diminta untuk merancang kebijakan demi mengeksekusi program pembangunan 3 juta unit rumah dan apartemen per tahun.
Termasuk program andalan Prabowo untuk merenovasi rumah bagi masyarakat yang tidak mampu melalui pembentukan Kementerian Perumahan.