Sampaikan Pidato Perdana Berapi-api, Prabowo: Pemimpin Harus Bekerja untuk Rakyat
Setelah resmi menjadi presiden, Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya di Gedung DPR/MPR.
Penulis: Nuryanti
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Pelantikan keduanya digelar di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka membacakan sumpah jabatan di hadapan Pimpinan MPR dan anggota DPR.
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa," ucap Prabowo.
Kemudian, giliran Gibran yang mengucapkan sumpah janji jabatan wakil presiden.
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa," kata Gibran.
Setelah membacakan sumpah jabatan, Prabowo dan Gibran menandatangani berita acara di hadapan para Pimpinan MPR RI.
Prabowo: Pemimpin Harus Bekerja untuk Rakyat
Setelah resmi menjadi presiden, Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya di Gedung DPR/MPR.
Dengan berapi-api, Prabowo mengingatkan bahwa kekuasaan merupakan milik rakyat.
"Kita harus ingat bahwa kekuasaan itu milik rakyat. Kedaulatan itu adalah kedaulatan rakyat," katanya, Minggu.
Baca juga: Sebanyak 68 Mobil Listrik Toyota bZ4X Kawal Tamu Delegasi di Pelantikan Prabowo-Gibran
"Kita berkuasa seizin rakyat, kita menjalankan kekuasaan harus untuk kepentingan rakyat."
"Kita harus selalu ingat, setiap pemimpin dalam setiap tingkatan harus selalu ingat pekerjaan kita untuk rakyat," ucapnya.
Prabowo juga sempat menyinggung bahwa seorang pemimpin tidak boleh bekerja untuk kepentingan diri sendiri atau kerabatnya.
"Bukan kita bekerja untuk diri sendiri, bukan kita bekerja untuk kerabat kita, bukan kita bekerja untuk pemimpin-pemimpin kita."