Transkrip Pidato Perdana Prabowo sebagai Presiden RI, Singgung Cita-cita untuk Indonesia
Prabowo resmi menjadi Presiden RI setelah dilantik dalam sidang paripurna MPR. Ini pidato perdananya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Prabowo Subianto telah resmi menjadi Presiden ke-8 RI setelah dilantik dalam Sidang Paripurna MPR yang digelar di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (20/10/2024).
Usai dilantik, Prabowo pun menyampaikan pidato perdananya sebagai Presiden RI di depan anggota DPR/MPR hingga para tamu negara yang hadir.
Dalam pidatonya, Prabowo menginginkan Indonesia mencapai swasembada pangan dan energi.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa banyak tantangan ke depan yang bakal dihadapi Indonesia.
Prabowo juga berterimakasih kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) ke-13, Ma'ruf Amin atas kinerjanya selama memimpin Indonesia.
Selengkapnya berikut transkrip pidato Prabowo setelah resmi menjadi Presiden ke-8 RI:
"Saudara-saudara sekalian, di hadapan majelis yang terhormat ini, di hadapan masyarakat Indonesia, dan yang terpenting di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Saya, Prabowo Subianto dan Saudara Gibran Rakabuming Raka telah mengucapkan sumpah untuk mempertahankan Undang-Undang Dasar kita, untuk menjalankan semua undang-undang yang berlaku untuk berbakti kepada negara dan bangsa. Sumpah tersebut akan kami jalankan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan semua kekuatan yang ada pada jiwa dan raga kami.
Kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintah Republik Indonesia, kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia, dengan tulus dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia termasuk yang tidak memilih kami. Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia, kepentingan rakyat Indonesia di atas segala kepentingan, di atas segala golongan, apalagi kepentingan pribadi kami.
Baca juga: Pidato Prabowo: Kalau Ikan Menjadi Busuk, Busuknya Mulai dari Kepala
Saudara-saudara sekalian, tantangan, rintangan, hambatan, dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergulatan dunia adalah tidak ringan. Saudara-saudara sekalian, kita paham, kita mengerti, bahwa karunia yang diberikan Yang Maha Kuasa kepada kita sungguh sangat besar dan sungguh sangat beragam.
Kita memiliki luas wilayah daratan dan lautan yang sangat besar. Kita memiliki kekayaan alam yang sangat besar, kita mengerti bahwa sumber alam ini terdiri dari sumber-sumber alam yang sangat penting untuk kehidupan manusia di abad ke-21 dan seterusnya.
Namun, di tengah segala karunia itu, di tengah segala kelebihan yang kita miliki, yang memang membuat kita harus menghadapi masa depan dengan optimis, tetapi kita pun harus berani untuk melihat hambatan, tantangan, rintangan, ancaman, dan kesulitan yang ada di hadapan kita.
Saya selalu mengajak saudara-saudaraku sebagnsa dan setanah air untuk menjadi bangsa yang berani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut rintangan, bangsa yang tidak takut ancaman.
Saudara-saudara sekalian, sesungguhnya sejarah kita adalah sejarah dengan penuh kepahlawanan, penuh pengorbanan, penuh keberanian, tidak hanya pemimpin-pemimpin tetapi keberanian rakyat kita menghadapi segala tantangan bahkan invasi-invasi dari bangsa lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.