Harta Kekayaan 7 Menko Kabinet Prabowo-Gibran: Airlangga Paling Kaya, Disusul AHY
Berikut harta kekayaan tujuh menteri koordinator di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. Airlangga Hartarto paling kaya dibanding enam orang lainnya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
Kala itu, Budi Gunawan memiliki harta kekayaan Rp 22,6 miliar dan 24 ribu dolar AS.
Harta tidak bergeraknya berupa tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi, termasuk enam lokasi di Jakarta Selatan, 15 di Kabupaten Subang, 13 di Kabupaten Bogor, dan beberapa lokasi lain di Bandung, Bekasi, serta Serang, dengan total nilai Rp 21,5 miliar.
Budi juga memiliki harta bergerak berupa mobil Nissan Juke dan Mitsubishi Pajero dengan nilai mencapai Rp 475 juta.
Selain itu, ia memiliki logam mulia, batu mulia, dan benda seni serta antik senilai Rp215 juta.
Total harta bergeraknya dilengkapi dengan giro dan setara kas lainnya yang mencapai Rp383 juta.
Selain itu, Budi tercatat memiliki usaha bernama "Lila Embroidery" senilai Rp40 juta, yang dirintisnya pada 2007 hingga 2009.
6. Pratikno (Rp 15 miliar)
Pratikno tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp15 miliar berdasarkan LHKPN yang dilaporkannya ke KPK pada 28 Maret 2024 untuk periodik 2023.
Adapun rinciannya adalah tanah dan bangunan yang sejumlah empat unit yang berada di Sleman, Yogyakarta senilai Rp7,3 miliar.
Lalu, dia juga memiliki tiga mobil dengan total nilai Rp840 juta.
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga memiliki aset lainnya berupa harta bergerak lainnya Rp387 juta, surat berharga Rp426 juta, kas dan setara kas senilai Rp7,07 miliar, dan harta lainnya sebesar Rp299 juta.
Sebenarnya, total harta Pratikno sebesar Rp16,3 miliar. Namun, karena memiliki utang sebesar Rp1,3 miliar, maka hartanya menyusut menjadi Rp15 miliar.
7. Yusril Ihza Mahendra (Rp1,6 miliar)
Yusril Ihza Mahendra menjadi menko paling miskin dibanding enam orang lainnya.
Dia tercatat hanya memiliki harta kekayaan sebesar Rp1,6 miliar berdasarkan LHKPN tahun 2007.
Adapun laporan ini ketika dirinya masih menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di era Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).