Sekjen PKS Beri Nilai 99 Persen Pidato Perdana Prabowo: 'Tak Ada Presiden Bicara Lepas Seperti itu'
Aboebakar meyakini dengan pengalaman yang dimiliki, Prabowo akan mampu memimpin bangsa Indonesia selama lima tahun ke depan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboebakar Alhabsyi, menanggapi pidato perdana Prabowo Subianto, usai dilantik menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia, Minggu (20/10/2024).
Aboebakar meyakini dengan pengalaman yang dimiliki, Prabowo akan mampu memimpin bangsa Indonesia selama lima tahun ke depan.
Baca juga: Presiden Prabowo Pecah Kemendikbudristek Jadi 3 Kementerian
"Pidato perdana Prabowo Subianto dalam pelantikannya benar-benar mewakili suara rakyat di bawah," kata Aboebakar kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Anggota DPR terpilih periode 2024-2029 ini menjelaskan, dalam pidatonya, Prabowo menyoroti berbagai masalah yang ada sekarang mulai dari pangan, keamanan, hingga hukum.
Sehingga menurutnya, parlemen tinggal hanya memberikan pengawasan yang lebih baik kepada Prabowo dan pemerintahan yang dibentuknya nanti.
"Tidak ada presiden yang bisa bicara lepas seperti itu. Prabowo ingin menunjukkan kepemimpinan yang khas. Terus terang buat saya saja pidato itu nilainya 99 persen. Satu persen kita kasih hak untuk mengevaluasi," ucap Habib Aboe, sapaan akrabnya.
Ditegaskan Wakil Rakyat Dapil Kalsel 1 ini, sebagai bagian dari anak bangsa, PKS akan senantiasa memberikan kontribusi terbaiknya.
Baca juga: Video Prabowo Tegaskan Dukung Kemerdekaan Palestina di Pidato Perdana sebagai Presiden
"PKS akan mengawal setiap kebijakan pemerintah agar selalu berpihak kepada rakyat dan membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara," pungkasnya.
Untuk diketahui, ada sejumlah hal yang ditekankan dalam pidato perdana Prabowo Subianto sebagai presiden.
Satu di antaranya Prabowo akan membawa Indonesia swasembada pangan paling lambat 5 tahun.
Selain itu, Prabowo menegaskan akan mengurangi angka korupsi di Indonesia.
Caranya, dia akan memperbaiki sistem dengan cara digitalisasi hingga penegakan hukum yang tegas.