Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dibutuhkan untuk Jadi Saksi Perkara Lain, Ronald Tannur Ditahan di Rutan Medaeng Bukan di Lapas

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono membeberkan alasan mengapa Ronald Tannur masih belum dibawa ke Lapas untuk menjalani hukuman pidananya.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Dibutuhkan untuk Jadi Saksi Perkara Lain, Ronald Tannur Ditahan di Rutan Medaeng Bukan di Lapas
Kolase Tribunnews.com
Ronald Tannur saat ditangkap jaksa (kiri) dan Ronald Tannur usai divonis bebsa PN Surbaya (kanan). | Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono membeberkan alasan mengapa Ronald Tannur masih belum dibawa ke Lapas untuk menjalani hukuman pidananya. Padahal, Ronald Tannur telah dijatuhi hukuman lima tahun penjara imbas kasus penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya sang kekasih, Dini Sera Afrianti. 

Ronald Tannur ditempatkan di blok karantina dan harus mengikuti masa pengenalan lingkungan di Blok A kamar A3.

Ronald Tannur Terkejut Saat Ditangkap dan Dieksekusi Kejaksaan ke Rutan Medaeng

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Jatim) mengeksekusi Gregorius Ronald Tannur pada Minggu (27/10/2024).

Ronald Tannur, anak mantan DPR RI Edward Tannur, ditangkap di rumahnya di Pakuwon City Virginia Regency Kota Surabaya, Jawa Timur dan ditahan di Rutan Kelas IA Surabaya cabang Medaeng.

"Alhamdulillah, eksekusi berjalan dengan baik. Terdakwa yang berada di lantai 2 sempat terkejut saat kami datang," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Mia Amiati.

Mia menjelaskan, bahwa eksekusi dilakukan tanpa menunggu salinan putusan.

Namun, pihaknya mengaku sudah memiliki dasar.

Baca juga: Kaget saat Kembali Ditangkap, Ronald Tannur Sempat Berusaha Tunda Eksekusi, Senyum Tak Ada Lagi

Mahkamah Agung pernah merilis Jaksa bisa melaksanakan eksekusi terlebih dahulu tanpa menunggu salinan putusan.

Berita Rekomendasi

"Kami berkonsultasi dengan Jaksa Muda Pidana Umum, dan beliau menyetujui langkah ini," tambahnya.

Mia mengakui pihaknya harus cepat-cepat melakukan eksekusi ini karena khawatir terpidana akan melarikan diri.

Sebab, yang bersangkutan mengingat memiliki dua alamat resmi, di Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, Kejaksaan ternyata tak terlalu puas dengan putusan kasasi untuk terpidana Gregorius Ronald Tannur.

Baca juga: Update Kasus Tewasnya Dini Sera, Penangkapan Ronald Tannur hingga Peluang Peninjauan Kembali

Pasalnya, jaksa sebelumnya menuntut hukuman 12 tahun, namun Mahkamah Agung dalam putusan kasasi hanya menjatuhkan vonis 5 tahun.

"Kami sebenarnya kecewa tetapi harus besar hati karena sudah terbukti bersalah. Nanti, jika ada Novum (temuan baru), kami akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Sekarang kami melakukan eksekusi terlebih dahulu," kata Mia.

Mahkamah Agung menyatakan, bahwa Ronald Tannur terbukti bersalah Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas