5 Fakta Susu Sapi Impor Bebas Pajak, Ancam Produk Susu Sapi Dalam Negeri?
Susu sapi impor yang masuk ke Indonesia bebas bea masuk impor alias 0 persen, hal ini pun memicu pertanyaan apakah menggerus produk dalam negeri?
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
Sriyono Bonggol yang menjadi koordinator aksi menyebut tindakan itu merupakan bentuk protes atas kondisi susu lokal saat ini.
Dia mengatakan tiap hari ada 30 ribu liter susu dari kabupaten di Jawa Tengah itu yang tidak bisa diserap oleh pabrik.
"Kami mewakili peternak yang ada di Boyolali yang saat ini sedang menjerit," kata Sriyono.
Karena pabrik membatasi kuota susunya, dari 140 ribu liter susu peternak, masih ada 30 ribu liter susu yang tak terserap.
Sementara ini para pengepul, KUD, atau koperasi menanggung kerugiannya karena susu yang tak dibeli pabrik ini.
Sriyono berujar apabila tidak ada perubahan, pengepul tak akan bisa bertahan. Lalu, jika pengepul tak lagi beroperasi, peternak yang akan menanggung kerugiannya.
Dugaan Impor Susu yang Tak Dibatasi
Menurut Sriyono, kondisi tersebut terbilang anomali.
Hal itu karena produksi susu dari peternak baru 20 persen dari kebutuhan secara nasional, tetapi pabrik malah melakukan pembatasan.
Sriyono pun menduga ada impor susu yang tak dibatasi.
"Harusnya pasar sesepi apa pun, produksi lokal kita yang baru 20 persen dari kebutuhan bisa terserap semua," katanya.
Permintaan Impor Susu Sapi Ditutup
Salah satu pelopor susu di Desa Sruni, Kecamatan Musuk bernama Sugianto menyebut, suplai susu ke industri mendadak dibatasi.
Akibatnya, dirinya harus membuang sebagian besar susu dari peternak yang telah dibelinya.
"Saya nggak bisa kan nolak peternak kasihan. Jadi tetap kami ambil. Jadinya saya rugi sampai Rp1,5 miliar."
"Kami beli dari petani Rp7,3 ribu per liter kalau seperti ini, ya gak kuat kami," tuturnya.