Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Pejabat KPK Ini Ingin Tiadakan Lift VIP Pimpinan KPK, Ada Apa?

Pada uji kelayakan capim KPK, Setyo memang menyoroti kurang koordinasi di internal KPK, terutama di level pimpinan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Eks Pejabat KPK Ini Ingin Tiadakan Lift VIP Pimpinan KPK, Ada Apa?
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Setyo Budiyanto menjadi sosok pertama yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (Dirdik KPK) yang kini maju sebagai calon pimpinan KPK, Komjen (Purn) Setyo Budiyanto, menyatakan keinginannya untuk meniadakan lift khusus pimpinan KPK di Gedung Merah Putih KPK.

Hal itu disampaikan Setyo Budiyanto saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test capim KPK, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/11/2024).

Setyo menyampaikan alasannya ingin menghilangkan lift VIP pimpinan KPK yakni lantaran lift tersebut menjadi salah satu penyebab minimnya koordinasi antara pimpinan KPK dengan anggota di bawahnya.

"Kalau perlu di KPK itu ada lift VIP yang jadi jalur pimpinan, kalau perlu ini akan diubah. Nah, itu berlaku umum saja, jadi tidak perlu lagi ada jalur VIP yang untuk pimpinan saja," ujarnya.

Pada uji kelayakan capim KPK, Setyo memang menyoroti kurang koordinasi di internal KPK, terutama di level pimpinan.

"Selama ini pimpinan itu turun di basement. Kemudian masuk di lift VIP, sampai di lantai 15 dan tidak pernah bertemu dengan pegawai, tidak pernah berinteraksi dengan pegawai, kemudian pulang juga seperti itu. Jadi menurut saya hubungan dengan pegawai sangat jarang sekali," ujarnya.

Baca juga: Sahbirin Noor Alias Paman Birin Mangkir Panggilan KPK

Berita Rekomendasi

Selain itu, Setyo menilai seharusnya pimpinan KPK itu bersifat kolektif kolegial.

Dia meyakini jika pimpinan KPK memaksimalkan kolektif kolegial, akan muncul integritas di internal lembaga antirasuah.

"Kami berharap bahwa pimpinan betul-betul kolektif kolegial, tidak ada lagi, istilahnya 3-2, 4-1. Tapi betul-betul kolektif kolegial itu betul-betul maksimal," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas