Kwarnas Gerakan Pramuka: Pendidikan Karakter dan Moral Jadi Pondasi Penting Membangun Bangsa
pembangunan tak cukup pada fisik atau sesuatu yang terlihat semata. Tapi kekuatan mental dan moral jadi hal penting.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas GP) Bidang Bela Negara Mental dan Spiritual, Mayjen TNI (Purn) Toto Siswanto menegaskan, pembangunan tak cukup pada fisik atau sesuatu yang terlihat semata.
Tapi kekuatan mental dan moral jadi dua hal yang patut diperhatikan.
Pendidikan karakter menurutnya merupakan pondasi tak tergantikan. Karakter yang kuat juga bisa dijadikan modal mengatasi rintangan dalam konteks individu maupun kebangsaan.
"Pendidikan karakter menjadi pondasi yang tidak tergantikan. Dengan karakter yang kuat, kita akan dapat mengatasi berbagai rintangan, baik secara pribadi maupun dalam konteks kebangsaan," kata Toto, Kamis (21/11/2024).
Toto mengatakan, pihaknya menyadari pembinaan generasi muda punya peran penting dalam membangun karakter tangguh, disiplin, dan berwawasan kebangsaan.
"Melalui Gerakan Pramuka kita diajarkan tentang kebersamaan, kepedulian terhadap sesama, serta bagaimana menjadi individu yang siap menghadapi berbagai tantangan dengan kepala tegak," ucapnya.
Dalam forum yang sama, Ketua Dewan Kerja Nasional Gerakan Pramuka, Raihan Sujaya mengatakan pramuka merupakan jawaban bagi penguatan karakter dan mental pemuda yang berdaya saing. Karakter kuat ini perlu dimiliki generasi masa depan.
Dirinya menekankan, generasi muda masa kini wajib memiliki jiwa dan semangat kepahlawanan di atas segala kepentingan. Menurutnya, permasalahan bangsa kebanyakan lantaran karakter dan moral yang kurang baik.
"Terakhir, saya ingin menyampaikan bahwa kita belajar banyak di pramuka, utamanya soal karakter yang kuat dan moral yang baik guna mendukung kemajuan bangsa dan negara," kata Raihan.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Wihaji turut mengajak berbagai pihak berkolaborasi untuk mengatasi masalah yang kerap terjadi pada generasi muda, misalnya adanya keengganan untuk menikah hingga enggan memiliki keturunan.
Sementara Ketua Umum Forum GenRe Indonesia, I Putu Arya Aditia Utama mengungkap, kunci pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga. Sebab keluarga menjadi pusat pertumbuhan karena kualitas sumber daya manusia ditentukan dari sana.
Baca juga: Didapuk Jadi Ketua Dewan Pembina Forum Kader Pemuda Bela Negara, Bamsoet Ajak Sukseskan Pilkada
"Kunci dari pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga. Keluarga ini adalah epicentrum of growth karena kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh keluarga,” kata Arya.