Kubu Ridwan Kamil Menolak Kalah, Faktanya Pramono Raih 50,07 Persen dari Total Suara Sah
Pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno meraih 2.183.577 suara atau 50,07 persen dari total suara sah.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Choirul Arifin
Kubu Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menolak kalah dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Tim pemenangan mereka meyakini Pilkada Jakarta 2024 bakal berlangsung dua putaran.
Bahkan kesiapannya menghadapi Pilkada Jakarta 2024 dua putaran disampaikan secara gamblang di hadapan awak media yang hadir di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024) dini hari.
“Berdasarkan data yang masuk, kami menyampaikan hasil input data yang kami terima menyatakan bahwa pilkada serentak 2024 di Jakarta akan berlangsung dua putaran,” kata Ketua Tim Pemenangan RIDO, Ahmad Riza Patria.
Berdasarkan data real count internal timsesnya, pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.748.714 suara atau 40,17 persen.
Sementara, pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana memperoleh 459.475 atau 10,55 persen.
Lalu, pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan capaian 2.145.494 suara atau 49 persen.
“Total suara yang masuk sebanyak 4.353.683 suara atau 99,9 persen,” kata politisi Gerindra ini.
Kendati demikian, pihaknya tetap akan menunggu hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ahmad Riza Patria dan tim menegaskan akan terus mengawal proses rekapitulasi suara yang akan dilakukan KPU.
Ahmad Riza Patria pun meminta kepada jajaran Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan para pendukung, untuk terus mengawal proses perhitungan suara dengan baik.
Baca juga: Klaim Kubu Ridwan Kamil -Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno soal 2 Putaran Pilkada Jakarta 2024
"Kami minta seluruh jajaran agar tenang, sabar, kita optimis bahwa ini bagian dari sebuah proses perjuangan, yang harus kita lalui dan insyaallah nanti di putaran kedua kita yakin dengan kebesaran Allah SWT," imbuh Ahmad Riza Patria.
Ia pun mewanti-wanti KPU dan Bawaslu untuk menjalankan tugasnya secara profesional dan penuh integritas.
“Kami minta kepada KPU, Bawaslu agar melaksanakan tugasnya melakukan perhitungan suara apa adanya secara profesional agar tidak ada hasil suara yang diubah,” ujar Ahmad Riza Patria.