Peringatan BMKG! Waspadam Puncak Musim Hujan Terjadi Saat Natal dan Tahun Baru 2025
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa puncak musim hujan terjadi saat momen liburan Natal dam Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa puncak musim hujan terjadi saat momen liburan Natal dam Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Dijelaskannya, puncak musim hujan terjadi di sebagian wilayah Sumatera dan Jawa.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Ekstrem Hari Ini, Senin 2 Desember 2024, BMKG: 23 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Hal itu disampaikannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, pada Rabu (4/12/2024).
"Untuk diwaspadai bersama dalam rangka koordinasi ini adalah saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujam disebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir," kata Dwikorita di Ruang Rapat Komisi V DPR, Senayan, Jakarta.
Dwikorita menyampaikan, sebagian wilayah tersebut, yakni di Sumatera dan Jawa mengalami puncak musim hujan di bulan Januari.
"Artinya selama mudik nataru mulai dari tanggal 18 sampai 5 Januari ini kebetulan berada pada menuju puncak musim hujan di sebagian wilayah relatif di sebagian Jawa Barat terutama bagian selatan," ucapnya.
Baca juga: Indonesia Memasuki Musim Hujan, Kemenkes Ingatkan Waspadai Penyakit DBD
"Sebagian Jawa terutama bagian selatan kemudian di bulan Januari itu puncak musim hujan terutama kalau di Jawa itu di baguan pesisir atau di tengah sampai utara," imbuhnya.
Karena itu, Dwikorita mengingatkan masyarakat yang melakukan perjalanan di momen nataru agar berhati-hati dengan adanya musim puncak hujan di akhir Desember hingga Januari.
"Yang artinya intensitas hujan akan semakin meningkat dibandingkan saat ini, jadi trennya itu semakin menuju puncak dan sampai ke puncak (musim hujan)," ucapnya.
Dwikorita menambahkan, puncak musim hujan juga diiringi adanya peningkatan curah hujan 20 persen dibanding biasanya.
Hal itu akibat adanya fenomena La Nina lemah yang melanda Indonesia.
"Dan musim hujan ini disertai dengn La Nina lemah yang berdampak pada peningkatan curah hujan diprediksi mencapi 20 persen dari normalnya," pungkasnya.