Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

12 Desember 2024 Diperingati Hari Bhakti Transmigrasi, Berikut Sejarah dan Tujuan Transmigrasi

Pada Kamis, 12 Desember 2024 diperingati sebagai Hari Bhakti Transmigrasi. Simak berikut ini sejarah dan tujuan dari transmigrasi.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 12 Desember 2024 Diperingati Hari Bhakti Transmigrasi, Berikut Sejarah dan Tujuan Transmigrasi
Tribunnews.com/Canva
Hari Bhakti Transmigrasi 2024 - Ini sejarah Hari Bhakti Transmigrasi 2024 beserta tujuan transmigrasi di dalam artikel berikut. 

TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 12 Desember 2024, Indonesia akan memperingati Hari Bhakti Transmigrasi yang ke-74.

Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-74 akan digelar pada Kamis (12/12/2024) besok.

Perlu diketahui, Hari Bhakti Transmigrasi 2024 memiliki tema "Kesejahteraan untuk Semua".

Adanya Hari Bhakti Transmigrasi ini bermula ketika transmigrasi pertama diberangkatkan pada 12 Desember 1950.

Saat itu, pemerintah Indonesia memberangkatkan 25 Kepala Keluarga (KK) dengan total 98 jiwa.

Berikut sejarah lengkap Hari Bhakti Transmigrasi:

Sejarah Hari Bhakti Transmigrasi

Dikutip dari laman Pemprov NTB, istilah transmigrasi pertama kali dicetuskan oleh Bung Karno pada 1927, dalam Harian Soeloeh Indonesia.

Berita Rekomendasi

Kemudian dalam Konferensi Ekonomi di Kaliurang, Yogyakarta pada 3 Februari 1946, Wakil Presiden Bung Hatta menyebutkan pentingnya transmigrasi untuk mendukung pembangunan industrialisasi di luar Jawa.

Transmigrasi kala itu bertujuan untuk memeratakan jumlah penduduk, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kesejahteraan warga transmigrasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, dan menjaga wilayah NKRI.

Jauh sebelumnya, tahun 1905 menjadi salah satu peristiwa penting bagi Pemerintah Kolonial Hindia Belanda karena melahirkan satu program bersejarah yang mencoba menuntaskan masalah kepadatan penduduk di Pulau Jawa.

Baca juga: Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi Ke-74, Viva Yoga: Transmigrasi Tetap Relevan Di Era Sekarang  

Sejak abad ke-19 M, Pulau Jawa sudah dikenal sebagai salah satu pulau terpadat di Nusantara.

Untuk mengakhiri permasalahan tersebut, Pemerintah Kolonial berinisiatif untuk melakukan sebuah program sosial yang mana memindahkan sebagian penduduk dari Pulau Jawa menuju daerah yang kurang berpenghuni, namun memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat daerah baru.

Sehingga muncullah program yang dikenal sebagai program Transmigrasi.

Dikutip dari UPTD Museum Ketransmigrasian Pemprov Lampung, program transmigrasi pertama dilaksanakan di daerah Gedong Tataan, Keresidenan Lampung, pada November 1905.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas