Jenderal Pol. Hor. Purn. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H.
Jenderal Polisi (Kehormatan) Agus Andrianto adalah mantan Wakapolri yang menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di kabinet Presiden Prabowo.
Penulis: Rakli Almughni
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Jenderal asal Blora ini juga sempat menduduki posisi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidkor Bareskrim Polri (Dalam rangka Dik Sespimti), Kabagbinlatops Robinops Sops Polri (2013), dan Dir Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN (2015).
Karier Agus makin cemerlang setelah didapuk menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri pada tahun 2016.
Pada 2017, Agus diamanahkan untuk menjabat sebagai Wakapolda Sumatra Utara (Sumut).
Setelah itu, ia diangkat menjadi Kapolda Sumut pada 2018.
Pada tahun 2019, Agus Andrianto naik pangkat menjadi polisi jenderal bintang tiga dan ditunjuk untuk menjabat sebagai Kabaharkam Polri.
Setelah itu, ia dimutasi menjadi Kabareskrim Polri pada tahun 2021.
Kala itu, ia menggantikan posisi Listyo Sigit Prabowo.
Pada tahun 2023, Komjen Agus Andrianto kemudian diangkat menjadi Wakapolri.
Baca juga: Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, S.Sos., M.M.
Kasus Agus Andrianto
Agus Andrianto pernah diisukan terlibat dalam kasus tambang ilegal Ismail Bolong di Kalimantan Timur.
Saat itu, Ismail Bolong memberikan pernyataan bahwa ada setoran Rp6 miliar yang mengalir kepada Kabareskrim Polri.
Isu itu mencuat pasca Ferdy Sambo menjadi tersangka pembunuhan berencana.
Namun, Agus Andrianto membantah tuduhan keterlibatannya dirinya dalam kasus tambang batu bara ilegal Ismail Bolong itu.
Dalam kasus tersebut, Ismail Bolong juga telah memberikan klarifikasinya.
Ismail Bolong mengklarifikasi bahwa tidak ada keterlibatan Agus Andrianto dengan tambang ilegal tersebut.