Dipecat PDIP, Jokowi Sebut 'Waktu yang akan Menguji', Deddy Sitorus: Dia Tidak Punya Kesetiaan
Deddy Sitorus menambahkan bahwa Jokowi seharusnya bersyukur atas pemecatan tersebut. Ini alasannya.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Nasdem buka pintu
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan partainya terbuka setiap saat untuk Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) apabila ingin bergabung.
Willy menyebut, NasDem tak mau mencampuri keputusan PDIP melakukan pemecatan terhadap Jokowi.
"Ya kita serahkan pada Pak Jokowi lah. Pak Jokowi lebih tahu bagaimana dinamika politik ini, mana yang paling nyaman untuk Pak Jokowi," kata Willy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Ketua Komisi XIII ini menegaskan, NasDem sangat terbuka jika nantinya mantan Gubernur DKI Jakarta itu mau bergabung.
"Monggo mawon Pak Jokowi, NasDem terbuka, anytime," ujar Willy.
Apalagi, kata Willy, Jokowi memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
"Pak Jokowi kan sudah ngerasain bagaimana nyamannya pundak Pak Surya, jadi monggo mawon kita serahkan pada Pak Jokowi," ucapnya.
Reaksi relawan
Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Utje Gustaaf Patty, merespons santai pemecatan yang dilakukan PDI Perjuangan (PDIP) terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) beserta keluarganya.
Dilansir Tribun Solo, Utje mengaku, para relawan mendukung keputusan Jokowi yang menggaungkan soal partai perorangan.
“Beliau santai, kami juga santai,” ungkapnya usai bertamu di kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya, status Jokowi yang tak jadi kader partai politik (parpol) mana pun adalah pilihan pribadi yang perlu dihormati.
Jokowi sendiri membuat istilah "partai perorangan" untuk mendefinisikan statusnya saat ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.