Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polsek Cinangka Anggap Sepele Laporan Bos Rental Diancam Pistol: Ah, Paling Itu Bohongan

Anak bos rental mobil Ilyas Abdurrahman yang tewas ditembak oknum TNI AL mengungkapkan sikap Polsek Cinangka saat mereka melapor.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Polsek Cinangka Anggap Sepele Laporan Bos Rental Diancam Pistol: Ah, Paling Itu Bohongan
Instagram polsek_cinangka_polres_cilegon
Sosok Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan beri klarifikasi soal tuduhan tolak laporan dari korban penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan bos rental pada Kamis (2/1/2025). 

Saat Agam mengatakan rombongannya diancam, anggota Polsek Cinangka menanyakan soal ciri-ciri pistol yang dilihatnya.

Agam lantas menjelaskan, pistol yang digunakan pelaku berwarna hitam dan tampak seperti airsoft gun.

Tetapi, anggota Polsek Cinangka kembali menyarankan Ilyas dan rombongan untuk menyusul pelaku.

Bahkan, anggota Polsek Cinangka menyebut pistol yang digunakan untuk mengancam, diduga hanya mainan.

"Saya kan awam masalah pistol. Saya bilang itu warna hitam, kayak airsoft gun."

"Terus (dijawab), 'Ya sudah kamu susul saja ke sana'. 'Terus bagaimana, Pak? Dia (pelaku) kan bawa pistol'."

Baca juga: Tak Ada Peran Eksekutor dari 3 TNI AL dalam Penembakan Bos Rental, Pangkoarmada Singgung Bela Diri

"'Ah, palingan juga itu cuma pistol bohongan', kata anggota piket saat itu," urai Agam.

Berita Rekomendasi

Karena tak mendapat respons yang layak, Ilyas bersama Agam dan rombongannya pun meninggalkan Polsek Cinangka untuk kembali mengejar pelaku.

Nahas, ketika Ilyas berhasil menemui pelaku di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, ia ditembak hingga berakhir tewas.

Selain Ilyas, rekannya bernama Ramli terluka karena turut terkena tembakan.

Kapolsek Cinangka Klaim Tak Ingin Gegabah

Sebelumnya, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, mengklarifikasi soal anggotanya yang menolak memberikan pendampingan terhadap Ilyas Abdurrahman dan rombongan.

Asep mengatakan langkah itu diambil sebab pihaknya tak ingin gegabah demi keselamatan anggota polisi dan korban.

"Narasi menolak pendampingan itu tidak benar. Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi," kata Asep, Kamis (2/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, ia menyebut korban tidak bisa menunjukkan dokumen kendaraan yang dikejar saat diminta petugas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas