Parlemen Rusia Desak Putin Untuk Segera Jadikan Rubel Digital Sebagai Mata Uang Cadangan
Rencananya pengujian platform rubel digital akan dimulai pada tahun ini, ini dianggap sebagai cara tepat untuk kurangi ketergantungan pada dolar AS
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Melihat adanya ancaman barat atas penggunaan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum, membuat parlemen Rusia khawatir jika akses peredaran uang digital yang berada di negaranya akan diblokir secara global.
Semenjak layanan transasi global SWIFT serta beberapa layanan pertukaran uang internasional memblokir aksesnya untuk Rusia, membuat sebagian besar masyarakat pimpinan Putin mulai beralih menggunakan cryptocurrency sebagai alat transaksi.
Namun setelah beberapa negara mulai membatasi akses cryptocurrency ke negara beruang merah ini, membuat parlemen Rusia khawatir jika nantinya semua akses transaksi akan diblokir maka akan memicu terjadinya resesi ekonomi.
Baca juga: Putin Larang Penjualan Mata Uang Asing di Rusia, Cegah Rubel Semakin Anjlok
Mengantisipasi hal tersebut terjadi, Sergei Mironov pimpinan faksi oposisi 'A Just Russia' di Duma mendesak pemerintah federal, bank sentral, hingga markas operasional untuk memperkenalkan rubel digital sebagai mata uang cadangan penganti.
“Rubel digital harus menjadi investasi penuh dan mata uang cadangan untuk Rusia,” jelas Mironov.
Pihaknya menyebut, dengan mengeluarkan mata uang digital bank sentral yang dinamai CBDC sebagai uang cadangan, diprediksi dapat menciptakan peluang baru bagi warga, bisnis, dan negara Rusia.
Meski CBDC atau Rubel digital tidak dapat disimpan di luar negeri atau digunakan untuk tujuan transaksi internasional.
Baca juga: Putin Perintahkan Warganya yang Punya Utang dengan Kreditur Luar Negeri Bayar Pakai Rubel
Namun dengan menggunakan uang cadangan ini diklaim dapat membantu persedian dana tanpa meningkatkan inflasi.
Rencananya pengujian platform rubel digital akan dimulai pada tahun ini, Mironov menambah cara ini dianggap sebagai cara yang tepat untuk mengurangi ketergantungan Rusia pada dolar AS.