Harga Bitcoin Melesat di Atas 24.000 Dolar, Penyusutan Inflasi AS Jadi Penyebabnya
Tak hanya Bitcoin saja yang mencatatkan rapor hijau, dari pantauan pasar Coinmarketcap sejumlah koin kripto lainnya seperti Ethereum
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Perdagangan pasar kripto kembali menunjukan sinyal bullish usai Bitcoin melesat naik sebanyak 7,14 persen hingga harganya tembus di angka 24.580 dolar AS, pada perdagangan Kamis pagi (11/8/2022).
Tak hanya Bitcoin saja yang mencatatkan rapor hijau, dari pantauan pasar Coinmarketcap sejumlah koin kripto lainnya seperti Ethereum juga ikut mencatatkan kenaikan, dimana harga ETH meroket 13,29 persen ke posisi 1.900 dolar AS per koin.
Menyusul yang lainnya uang kripto berbasis meme yaitu Dogecoin juga ikut terbang dengan melesat sebanyak 5,96 persen hingga harganya naik menjadi 0.07224 dolar AS, sementara Shiba Inu naik 4,91 persen menuju ke level 0.00001254 dolar AS per koin.
Baca juga: Perbedaan Bitcoin dan Ethereum yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Mulai Berinvestasi
Kenaikan serupa juga diikuti oleh tiga koin digital alternatif seperti Solana yang melesat 12,05 persen menjadi 44,31 dolar AS per koin, dilanjutkan Polkadot yang terbang 9,88 persen ke harga 9,51 dolar AS dan Cardano melompat 6,88 persen menuju 0,5442 dolar AS per koin, hanya dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Penguatan harga pasar kripto ini terjadi tepat setelah Amerika merilis penurunan laju inflasi, dimana pada periode Juli 2022 angka inflasi AS turun menjadi 8,5 persen dari sebelumnya dipatok 9,1 persen.
Penurunan ini lantas direspon positif oleh para pelaku pasar, mereka yakin dengan landainya inflasi maka The Fed akan bersikap lebih dovish dengan meningkatkan suku bunga pada tingkat yang lebih moderat pada pertemuan di bulan September nanti.
"CPI pagi ini telah menghilangkan beberapa ketakutan makro dan terus mendukung reli musim panas crypto. Semangat di pasar beruang lebih berharga daripada berlian, jadi kami melihat harapan di sini," ujar Youwei Yang, direktur analitik keuangan di StoneX, mengatakan kepada Fortune.
Optimisme para investor juga didukung oleh adanya pernyataan dari dua pejabat The Fed yakni Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Presiden The Fed Chicago, Charles Evans. Dimana keduanya menegaskan bahwa inflasi di AS bisa melandai menjadi 3,9 persen pada akhir tahun ini.
Baca juga: Bitcoin Bertahan di Level 22 Ribu Dolar AS, Mayoritas Aset Kripto Turun pada Perdagangan Hari Ini
Dengan alasan inilah para investor kini mulai kembali beralih mengadopsi aset kripto, apabila kondisi ini terus berlangsung dalam kurun waktu yang lama maka Bitcoin dan sejumlah altcoin dapat mengembalikan kerugian pasar kripto selama kuartal pertama tahun 2022.