Inflasi Bikin Pendapatan Coinbase Ambles 64 Persen di Kuartal III 2022
Selain pendapatannya merosot tajam, nilai saham Coinbase juga ikut menurun atau terdilusi sebanyak 2,43 dolar AS per saham.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Platform pertukaran aset cryptocurrency asal Amerika Serikat, Coinbase Global Inc melaporkan penurunan pendapatan sebanyak 64 persen selama kuartal ketiga 2022, Jumat (4/11/2022).
Dalam laporannya, Coinbase menyatakan telah mengalami kerugian mencapai 544,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 8.5 triliun (dengan satuan kurs Rp 15.733) hanya dalam kurun waktu tiga bulan.
Nilai saham Coinbase juga ikut menurun atau terdilusi sebanyak 2,43 dolar AS per saham.
Angka tersebut terpaut jauh apabila dibandingkan dengan kerugian Coinbase di tahun sebelumnya, dimana pada 2021 lalu Coinbase hanya mencatatkan kerugian sebesar 406,1 juta dolar AS atau Rp 6.3 triliun.
Imbas dari penurunan tersebut, kini Coinbase hanya dapat membukukan pendapatan bersih sebesar bersih 576,4 juta dolar AS selama kuartal ketiga 2022.
Mengutip dari Reuters penurunan ini terjadi setelah pasar kripto mengalami bear market berkepanjangan akibat terdampak lonjakan inflasi, imbas dari memanasnya perang geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Google Gandeng Coinbase untuk Menerima Pembayaran Kripto di Layanan Cloud
“Pendapatan transaksi secara signifikan dipengaruhi oleh hambatan ekonomi makro dan pasar crypto yang lebih kuat, serta volume perdagangan yang bergerak ke luar negeri,” kata perusahaan dalam surat pemegang saham yang dirilis pada Kamis (3/11/2022).
Sejak menjadi perusahaan publik, Coinbase diketahui telah mengalami kerugian ratusan juta dolar AS karena tekanan pasar kripto seiring runtuhnya ekosistem Terra Luna dan kebangkrutan Three Arrows Capital.
Baca juga: Coinbase Luncurkan Token ERC20 Menjelang Ethereum Merge
Keruntuhan ini bahkan membuat Platform perdagangan dan dompet kripto Coinbase turut memangkas 1.100 karyawan pada awal Juli lalu, CEO Coinbase Brian Armstrong menyebut bahwa pemangkasan karyawan dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kestabilan perusahaan di tengah perekonomian yang menurun.
Baca juga: Imbas Bear Pasar Kripto, Saham Coinbase Terkoreksi 6 Persen
Penurunan ini diprediksi akan terus terjadi seiring dengan melemahnya harga perdagangan aset Bitcoin dan sejumlah koin kripto lainnya, mengingat Coinbase sendiri menjadi platform yang mengandalkan pendapatan dari perdagangan ritel, dengan anjloknya perdagangan kripto hal tersebut tentunya akan berdampak juga pada turunnya pendapatan perusahaan .