Update Harga Kripto 26 Maret 2023: Bitcoin, Ether, hingga DOGE Anjlok Pasca Krisis Deutsche Bank
Harga Bitcoin pada siang ini mengalami penurunan sebanyak 0,17 persen menuju ke kisaran 27.504 dolar AS.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Ancaman krisis modal yang menimpa industri perbankan Amerika, perlahan memicu ketegangan para investor kripto hingga pergerakan Bitcoin CS anjlok tajam. Mencatatkan rapor merah pada perdagangan Minggu (26/3/2023).
Menurut pantauan Coinmarketcap, harga Bitcoin pada siang ini mengalami penurunan sebanyak 0,17 persen menuju ke kisaran 27.504 dolar AS. Anjlok tajam bila dibandingkan dengan harga BTC pada 22 Maret lalu dimana saat itu satu koin BTC tembus dikisaran 28.756 dolar AS.
Kondisi sideways juga turut dialami Ethereum yang nilainya susut sebanyak 0,38 persen menjadi 1.748 dolar AS, diikuti BNB yang turun 0,26 dolar AS ke kisaran harga 323.58 dolar AS per koin.
Baca juga: Aktivitas Penambangan Bitcoin Dongkrak Penggunaan Daya Listrik Hingga Tiga Kali Lipat di Texas
Sementara harga Cardano melemah 2,06 persen menjadi 0,3554 dolar AS serta Polygon yang susut 2,24 persen menuju ke harga 1.08 dolar AS, kemudian nilai Dogecoin amblas 1,08 persen menjadi 0.07443 dolar AS selama 24 jam terakhir.
Mengutip dari Coindesk, penurunan ini terjadi setelah sebagian besar pasar berisiko terguncang anjloknya saham raksasa jasa keuangan Deutsche Bank sebesar 13 persen.
Hingga posisi Deutsche memimpin penurunan luas untuk saham perbankan utama Eropa pada penutupan pasar saham Jumat sore (24/3/2023).
Investor meyakini penurunan saham Deutsche Bank dapat mempengaruhi ketidakstabilan stablecoin, mengingat aset ini sangat rentan terhadap fluktuasi mata uang fiat seperti dolar AS atau komoditas seperti emas.
Alasan tersebut yang membuat mereka mulai meninggalkan industri kripto guna menghindari adanya pembengkakan kerugian, akibat penurunan nilai stablecoin dan cryptocurrency imbas kontraksi keuangan AS.
Sebelum saham jatuh, Bank asal Jerman ini menjadi sorotan investor karena biaya asuransi utang bank terhadap risiko gagal bayar melonjak ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Kondisi ini yang kemudian memicu kekhawatiran lebih luas terkait adanya kebangkrutan yang melanda Deutsche Bank, menyusul para rivalnya yakni Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank dan Silvergate yang telah lebih dulu mengalami keruntuhan.
"Kebangkrutan industri perbankan dapat menular, lantaran bank-bank besar cenderung saling berhubungan, dengan eksposur bersama pada pinjaman sindikasi, dan melalui jaringan repo dan transaksi rekanan lainnya," Steve Sosnick, kepala strategi di perusahaan pialang Interactive Brokers.
Kendati saat ini harga Bitcoin CS menunjukan rapor merah, namun analis optimis pasar kripto dapat mencatatkan peningkatan tajam di tahun ini.
Terlebih pertumbuhan harga Bitcoin telah melampaui pasar saham AS, di mana BTC telah tumbuh sekitar 70 persen di sepanjang tahun ini, sementara indeks Nasdaq hanya naik 12 persen.