TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT General Motors Indonesia (GMI) memberikan kesempatan menjajal Spin bermesin bensin 1.485 cc. Tipe yang bakal diluncurkan lebih dulu oleh GMI ini diharapkan menjadi volume generator di keluarga besar Spin di sini.

Kelebihan yang ditawarkan GMI di model 1.5 adalah transmisi otomatis 6-speed dengan mode pemindahan gigi manual. Teknologi ini baru pertama hadir di segmen Low MPV dan tidak dimiliki rival-rival sekelasnya.

Untuk mengaktifkan mode manual, tinggal geser tuas transmisi ke kanan. Untuk menaikan atau menurunkan gigi tinggal tekan tombol yang berada di kepala tuas transmisi. Tekan yang atas untuk menaikkan, pencet yang bawah untuk menurunkan.

Mode ini sangat bermanfaat saat tanjakan panjang sehingga torsi dan tenaga optimal selalu diperoleh Spin. Namun, bila me¬ngemudi di jalan perkotaan, cukup taruh tuas transmisi di D. Respons transmisi tergolong sigap, perpindahan gigi pun berlangsung relatif halus

Posisi mengemudi Spin masuk kategori cukup menyenangkan. Kalau saja ketinggian jok pengemudi bisa disetel naik-turun, hasil yang diperoleh akan lebih bagus. Jok model semi bucket bisa mendekap punggung dengan baik, tapi material busanya terasa keras.

Sayangnya, jok baris ke-2 tidak bisa digeser maju-mundur (sliding). Padahal fasilitas ini bisa berguna untuk memaksimalkan ruang kaki (leg room) pe¬numpang belakang.

Setir Spin model palang tiga nyaman digenggam. Saat melaju kencang atau menikung cepat ia memberikan feedback yang baik kepada pengemudi. Cuma saja putaran setir saat manuver parkir sedikit le¬bih berat dari mobil sekelas.

Kemampuan peredam kejut Spin patut di¬acungi jempol. Kombinasi McPherson (depan) dan torsion beam (belakang) menyuguhkan banting suspensi yang empuk. Sehingga jalan keriting dan berlubang saat naik maupun turun dari Ketep Pass bisa dilalui dengan nyaman.