Pasar Mobil Bekas Diprediksi Tak Jauh Beda dengan Tahun Lalu
Penurunan daya beli masyarakat serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih menjadi faktor utama.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para pebisnis mobil bekas (Mobkas) di Jakarta memprediksi pasar Mobkas di 2016 ini jalan di tempat.
Penurunan daya beli masyarakat serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih menjadi faktor utama.
Senior Manager Marketing WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih menjelaskan, target penjualan Mobkas di WTC Mangga 2 sepanjang 2016 ini sama seperti tahun lalu, yakni 36.000 hingga 40.000 unit. Minimal dipatok bisa tembus 30.000 unit.
“Karena kondisinya menurut prediksi ahli-ahli ekonomi tahun ini tidak lebih baik dari 2014 lalu. Jadi kita tetap menargetkan target yang sama dan tidak ingin muluk-muluk,” kata Herjanto kepada KompasOtomotif, Senin (4/1/2016).
Harapannya, lanjut Herjanto, di pertengahan tahun atau semester kedua kondisi perekonomian Indonesia bisa membaik.
“Selama ini masyarakat menjadi bingung ketika ingin membeli mobil. Bingungnya itu karena kebijakan-kebijakan pemerintah, jadi diharapkan bisa lebih baik lagi,” ujar Herjanto.
Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Ridwan salah satu pedagang Mobkas di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurutnya, pasar Mobkas di 2016 ini kondisinya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.
Ridwan melanjutkan, tahun lalu penjualan Mobkas di tempatnya dalam satu bulan hanya 10 hingga 12 unit. Biasanya, bisa mencapai 15 unit paling sedikit.
“Kita belum tahu tahun ini berapa banyak per bulannya. Harapan kita minimal sama atau bisa meningkat dari tahun lalu,” katanya.