Bisnis Ford di Indonesia dan Jepang Boleh Tutup, Tapi Bonus CEO-nya Tetap Naik
antaran kinerjanya dianggap memuaskan dalam memimpin Ford, Fields mendapat ganjaran berupa kenaikan gaji, bonus, plus bonus saham.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DETROIT- Ford baru-baru ini mengumumkan mundur dari bisnis otomotifnya di pasar Indonesia dan Jepang karena respon pasar terhadap produk-produk mobil Ford yang kurang menggembirakan.
Tapi hal itu tidak menghalangi Mark Fields, Chief Executive Officer Ford Motor Co, meraih penghasilan lebih tinggi karena jabatannya sebagai orang nomor satu di pabrikan otomotif asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Lantaran kinerjanya dianggap memuaskan dalam memimpin produsen otomotif Amerika Serikat (AS) itu, Fields mendapat ganjaran berupa kenaikan gaji, bonus, plus bonus saham.
Situs Reuters mengutip keterangan Ford akhir pekan lalu melansir, total gaji dan bonus Fields naik 17 persen menjadi US$ 17,4 juta di tahun 2015.
Hanya saja, kalau dihitung dengan duit penghargaan pensiun dan tunjangan, total pendapatan Fields cuma sebesar US$ 18,6 juta, atau lebih rendah ketimbang tahun 2014 yang sebanyak US$ 18,9 juta.
Maklum saja, di 2015 lalu uang penghargaan pensiun Fields US$ 2,8 juta lebih rendah ketimbang yang diterimanya pada tahun 2014.
Tahun lalu, kinerja perusahaan otomotif AS itu memang menanjak. Bahkan, untuk pertama kalinya Ford di bawah komando Fields membukukan rekor laba sebelum pajak hingga sebesar US$ 10,8 miliar.
Reporter: Khomarul Hidayat