Pasca Lebaran: Bisnis Dealer Mobkas Lesu, Penjual Lari ke Platform Online
Informasi yang dihimpun data divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Carmudi.co.id juga menunjukan sinyalemen lesunya pembelian mobkas tersebut.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan mobil bekas terasa lesu pasca Lebaran ini. Banyak pedagang mobil bekas (mobkas) mengeluh sepinya pembeli.
Informasi yang dihimpun data divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Carmudi.co.id juga menunjukan sinyalemen lesunya pembelian mobkas tersebut.
H Ahmad Fadilah, Ketua Ikatan Pedagang Mobil Bekas Jakarta Timur (IPMJ) menuturkan, fenomena sepinya pembeli sudah dirasakan sejak seminggu setelah Lebaran.
Menurutnya, banyak hal yang mempengaruhi sepinya pembeli, salah satunya adalah mulainya tahun ajaran baru sekolah. “Kalau sekarang kebanyakan orang itu sibuk bayar daftar masuk sekolah. Tapi biasanya bulan - bulan ini hingga akhir tahun akan perlahan naik," katanya.
Pedagang mobil bekas yang membuka dealer Fritz n Co di Carsentro Yogyakarta juga mengeluhkan sepinya pembeli pascalebaran.
“Kalau di masa sekarang orang fokus uangnya ke sekolah anak-anaknya, masa liburan sekolah juga memang jarang pembeli, orang-orang fokusnya ke liburan dan sekolah dulu,” kata Jojon Ardi, pemilik dealer Fritz n Co.
Para pedagang memprediksi kondisi pasar mobkas akan kembali bergairah menjelang akhir tahun. Berdasarkan pengalaman peningkatan akan terjadi di bulan September hingga November mendatang.
“Fenomena yang terjadi itu memang membuat bisnis pedagang mobil bekas terganggu. Untuk itu sebenarnya sarana pemasaran para dealer konvensional harus merambah dunia online. Hal itu bertujuan untuk meluaskan cakupan pemasaran dan menyentuh calon pembeli yang tersebar di berbagai wilayah,” ujar Chandra Sidik, Head of Marketing and PR Carmudi.co.id.
Sementara, berdasarkan data Litbang Carmudi.co.id, tampak tidak terjadi penurunan jumlah pengiklan (listing) mobkas di platform Carmudi.co.id. Justru terjadi banyak penjual yang memasang listing di situs Carmudi.
Menurut Chandra, alasan banyaknya penjual mobkas masuk ke platform online seperti Carmud i.co.id, lebih disebabkan karena sepinya pembeli di dealermobkas. Stok mobkas milik pedagang pun menumpuk, membuat mereka menahan untuk membeli mobkas dari penjual pribadi.
“Beberapa waktu terakhir ini, kami melihat jumlah listing di Carmudi meningkat. Kebanyakan listing berasal dari penjual pribadi atau biasa kami sebut organik listing. Tentu hal ini kami pahami sebagai kesadaran pemasaran jual beli mobil secara online sudah mulai meningkat,” ujarnya.
Toyota Kijang Lawas
Dibandingkan bulan Juni 2017, jumlah total listing meningkat 3.567 unit mobkas di Juli ini. Peningkatan terbesar datang dari mobkas dengan kisaran harga di bawah Rp100 juta.
Tercatat ada sebanyak 3.637 unit mobkas dengan harga di bawah Rp100 juta bertambah di Juli ini.
Dari data yang dikumpulkan Litbang Carmudi, merek mobkas Toyota masih mendominasi atau banyak dipasarkan penjual. Uniknya untuk Toyota bekas di bawah harga Rp100 juta, Toyota Kijang seperti Krista, LX hingga Grand paling banyak coba dijual di platform online jual beli kendaraan.