Ekspor Otomotif Tahun Ini Diproyeksikan Mencapai 450.000 Unit
Sejak lima tahun terakhir, Fortuner konsisten menjadi model SUV penyumbang terbesar bagi prestasi ekspor Toyota Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
Hingga Maret 2019, TMMIN berhasil mengekspor CKD sebanyak 9.900 unit, mesin utuh bensin sebanyak 25.750 unit, mesin utuh etanol sejumlah 2.360 unit, serta komponen kendaraan sebanyak 26 juta unit.
Sementara itu, Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia menjelaskan ekspor saat ini masih mengandalkan model Hyundai H-1 (Grand Starex)
Berdasar data Gaikindo, pengapalan ekspor Hyundai ke Thailand pada periode Januari-April 2019 mencapai 1.291 unit. "Kami masih studi untuk model dan pasar lain," kata Mukiat kepada KONTAN, Kamis (23/5).
Mukiat mengaku untuk pasar ekspor saat ini yang masih potensial yakni jenis Sport Utility Vehicle (SUV). Saat ini Hyundai memiliki beberapa varian SUV seperti Hyundai Santa Fe.
"Untuk negara tujuan baru harus dapat restu dari prinsipal Hyundai Motor Corporation (HMC)," kata Mukiat.
Selain itu, pabrikan Jepang Suzuki juga berniat untuk memperbanyak ekspor. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ingin memperbanyak pasar ekspor Suzuki Carry yang awalnya 59 negara menjadi 100 negara di tahun ini.
Direktur Pemasaran PT SIS 4W Donny Saputra menjelaskan ekspor tersebut akan meningkatkan penjualan keseluruhan Suzuki. "Dalam waktu dekat akan segera dikirimkan ekspor produk baru dari Suzuki Carry," kata Donny kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5/2019).
Dari data Gaikindo pada periode Januari-April 2019, Suzuki telah mengekspor ke negara Asia, Oceania, Amerika Selatan sebanyak 10.080 unit. Selain model Carry, Suzuki banyak mengekspor jenis model All New Ertiga dan Seri APV.
"Situasi perang dagang belum ganggu penjualan ekspor kami," katanya.
Reporter: Eldo Christoffel Rafael
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Ekspor otomotif meningkat tahun ini mencapai 450.000 unit