Industri Mobil Listrik Diprediksi Menggila di 2025, Indonesia Jangan Jadi Penonton
"Indonesia punya banyak resource (sumber) yang cukup besar dan marketnya juga besar," ujar Sigit
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Revolusi industri otomotif listrik diprediksi bakal menggila pada 2025 mendatang.
"Karena 2025 mendatang itu akan ada revolusi industri kendaraan listrik," kata Sigit Santosa, pengamat kendaraan listrik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada seminar bertema 'Challenge of Future Vehicle Technology and Regulation' di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, ICE BSD, Tangerang, Selasa (23/7/2019).
Kalau tidak dimulai sekarang, kata Sigit, Indonesia bisa-bisa jadi penonton saja. "Indonesia punya banyak resource (sumber) yang cukup besar dan marketnya juga besar," ujar Sigit.
Menurutnya, isu industri otomotif listrik perlu dibahas lantaran memiliki tujuan penting. Salah satu poinnya, kata Sigit, adalah dapat mengurangi polusi udara di Indonesia.
"Sebab kita sudah pada posisi di mana tingkat polusi dan ketergantungan kita terhadap kendaraan sudah tinggi," tuturnya.
Baca: Versi Modifikasi Honda ADV150 Tampil dengan Konsep Urban Street
Jadi, lanjutnya, Indonesia harus mampu menggapai masa depan teknologi yang lebih mutakhir. "Penting sekali membahas ini demi masa depan indonesia. Jangan sampai menggunakan teknologi yang kuno," ucapnya.
Dia menjelaskan, jika industri otomotif listrik di dunia sudah merebak, maka semua negara dapat dipastikan tak hanya tinggal diam.
Baca: Bedah Suzuki Jimny Terbaru: Approach Angle 37 Derajat, Medan Terjal Tak Sampai Nyenggol Bumper
Kata Sigit, semua negara di Asia, Eropa, dan seluruh produsen otomotif bakal mengikuti perkembangan isu otomotif listrik ini. "Indonesia jangan menjadi obyek saja, tapi Indonesia bisa menjadi subyek juga karena sama-sama membangun," tegasnya.