Didera Pandemi Covid-19, Pembiayaan Otomotif Adira Finance Turun 51 Persen
Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor Adira Finance selama 2020 masing-masing turun sebesar 46 persen dan 52 persen year on year.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat bisnis pembiayaan kendaraan benar-benar turun drastis. Pembiayaan baru merosot amat tajam sepanjang 2020 lalu.
Seperti dialami Adira Finance. Perusahaan pembiayaan di bawah grup Bank Danaomon Tbk ini membukukan penurunan pembiayaan baru kendaraan bermotor roda dua dan roda empat sebesar 51 persen year on year di 2020.
“Ditengah penurunan tajam penjualan otomotif, Adira Finance membukukan pembiayaan baru di tahun 2020 sebesar Rp 18,6 triliun atau turun 51 persen year on year dari
pencapaian tahun sebelumnya," ungkap Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli dalam konferensi pers virtual dengan media di Jakarta, Senin (22/2/2021).
Hafid Hadeli menjelaskan, pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor Adira Finance selama 2020 masing-masing turun sebesar 46 persen dan 52 persen year on year.
Hal ini membuat pangsa pasar Adira Finance pada segmen pembiayaan mobil dan sepeda motor juga ikut turun masing-masing menjadi 4,1 persen dan 9,5 persen di tahun 2020.
Baca juga: Relaksasi PPnBM Tak Berlaku Surut, Uang yang Disetor APM Tetap Jadi Hak Negara
Hal ini membuat Adira Finance tahun 2020 lebih berhati-hati dalam melakukan akuisisi pembiayaan baru pada tahun lalu untuk menghadapi peningkatan risiko kredit.
Total piutang yang dikelola Perusahaan selama 2020 sebesar Rp 44,0 triliun, turun 20 persen year on year.
Baca juga: Ini Rincian Lima Mobil Toyota Akan Dapatkan Relaksasi PPnBM Mulai Maret 2021
Hingga akhir Desember 2020, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi
ada sebanyak 827 ribu kontrak atau sekitar Rp. 18,9 triliun atau 35 persen dari piutang yang dikelola per Februari 2020.
Penurunan kinerja Adira Finance di 2020 tak lepas dari menurunnya kinerja industri otomotif akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Minggu Depan Daihatsu Akan Keluarkan Harga Baru Mobil yang Kena Relaksasi PPnBM
Penjualan mobil baru di pasar domestik untuk segmen ritel tercatat menurun sebesar 44 persen year on year di tahun 2020. Sementara, penjualan sepeda motor baru domestik ritel juga drop sebesar 38 persen di tahun 2020.
Menurut Hafid Hadeli, tren penurunan ini secara keseluruhan disebabkan oleh lemahnya daya beli konsumen, penurunan investasi, gangguan kegiatan usaha, dan adanya pengetatan dalam akuisisi pembiayaan baru dalam menghadapi risiko kredit yang meningkat.
Adira Finance melakukan beberapa inisiatif dalam merespon tantangan di tahun 2020 antara lain dengan memastikan kegiatan operasional berjalan baik dengan penerapan BCP (Bisnis Continuity Plan) restrukturisasi kredit bagi nasabah yang terkena pandemi Covid-19.
Adira juga mengelola kualitas aset guna menjaga NPL dalam batasan internal, lebih selektif dalam mendistribusikan pembiayaan baru dan menjaga likuiditas untuk memenuhi kewajiban keuangan perusahaan dan kebutuhan bisnis melalui kegiatan pendanaan dan mengintensifkan pembayaran angsuran nasabah.
Sepanjang 2020 Adira membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 10,3 triliun atau turun
14,0 persen di 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Beban bunga tercatat sebesar Rp4,3 triliun, atau turun sebesar 9,2 persen dan pendapatan bunga bersih Adira Finance tercatat sebesar Rp 6,0 triliun, turun 17,1 persen year on year.
Margin bunga bersih Adira Finance juga turun menjadi 12,0 persen di 2020 dan beban operasional turun 4,7 persen menjadi Rp 3,5 triliun.
Cost of credit meningkat sebesar 13,4 persen menjadi Rp 2,0 triliun dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1.026 miliar atau turun 51,4 persen.