Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Nilai Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia Diperkiraan Bisa Capai Rp 493,5 Triliun

Pemerintah juga terus melobi investor asing untuk menanam modal serta membangun pabrik kendaraan listrik di Tanah Air.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Nilai Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia Diperkiraan Bisa Capai Rp 493,5 Triliun
dok. Wuling
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menjajal mengemudikan mobil listrik Wuling Mini EV di kantor pusat Wuling Motors di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (30/9/2021). Nilai Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia Diperkiraan Bisa Capai Rp 493,5 Triliun 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan diperkirakan nilai investasi yang akan masuk ke Indonesia untuk kendaraan listrik bisa mencapai 35 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 493,5 triliun.

Menurutnya, pemerintah tengah gencar memacu peningkatan kendaraan listrik di Indonesia dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pemerintah juga terus melobi investor asing untuk menanam modal serta membangun pabrik kendaraan listrik di Tanah Air.

"Ini adalah langkah awal untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Menurut hitungan kami, dengan semua sistem yang kita bangun itu akan berjumlah kira-kira 35 miliar dollar AS untuk komitmen investasi yang juga sudah didapatkan Indonesia untuk pengembangan industri baterai lithium dan kendaraan listrik dalam waktu 5-10 tahun ke depan," ujar Luhut secara virtual, Senin (25/10/2021).

Dengan tingginya nilai investasi tersebut, akan menempatkan Indonesia dalam posisi kunci mata rantai suplai kendaraan listrik secara global. Luhut menambahkan, melalui berbagai regulasi, pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan untuk terus mendukung investasi yang lebih besar masuk dalam industri otomotif.

Dimulai dari penyusunan peta jalan pengembangan kendaran listrik, penghitungan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN yang memberikan kesempatan bagi investor untuk mengembangkan rantai suplai dalam negeri serta pemberian insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar nol persen untuk baterai kendaraan listrik.

Baca juga: Foxconn Siap Investasi Industri Baterai dan Kendaraan Listrik di Indonesia

Kepada Chairman Hyundai Motor Group Chung Eui Sun yang hadir langsung dalam pameran The Future Electric Vehicle Ecosystem for Indonesia, Luhut menyebut Indonesia sangat serius untuk mengembangkan kendaraan listrik.

Berita Rekomendasi

"Jadi chairman, Indonesia sangat kooperatif dalam konteks ini. Mungkin tidak ada negara di dunia yang begitu agresif seperti Indonesia karena itu kami paham bahwa kami akan bisa menjadi pemain global. Langkah berikutnya yang akan didorong oeleh pemerintah adalah pembangunan jaringan charging station dan batery swap," ucap dia.

Ia juga meminta kepada BUMN, seperti PLN dan Pertamina dan juga sektor swasta diharapkan dapat turut andil dalam pengembangan kendaraan berbasis listrik.

Ada wacana pada November 2021, akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan daur ulang baterai lithium yang digunakan sebagai bahan baku kendaraan listrik.

"Salah satu rantai suplai yang penting juga dibangun di Indonesia, yakni recycling lithium baterai yang diharapkan dapat groundbreaking pada bulan depan di Morowali. Industri ini sangat penting, karena mampu mengekstrasi 99 persen logam yang ada dalam baterai bekas sehingga kita bangun ekosistem yang bagus sehingga tidak ada limbah nanti yang terbuang," kata Luhut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Perkirakan Nilai Investasi Kendaraan Listrik di RI Bisa Capai Rp 493,5 Triliun"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas