Terjual 2 Juta Unit Lebih Per Tahun, Toyota Punya 55 Kendaraan Elektrifikasi untuk Pasar Global
Toyota saat ini memasarkan 55 line-up kendaraan elektrifikasi untuk pasar global, sebagian diantaranya dipasarkan di Indonesia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Toyota saat ini memasarkan 55 line-up kendaraan elektrifikasi untuk pasar global, sebagian diantaranya dipasarkan di Indonesia.
Kendaraan elektrifikasi Toyota tersebut terdiri dari kendaraan berteknologi HEV, PHEV, BEV, maupun FCEV dengan total penjualan lebih dari 2 juta unit setiap tahunnya.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto mengatakan, total kendaaraan elektrifikasi yang terjual tersebut ekuivalen dengan pengurangan emisi karbon sebesar 140 juta ton secara akumulatif dalam waktu lebih dari 20 tahun.
Henry menjelaskan, di 2030 mendatang, Toyota menargetkan penjualan lebih dari 30 juta unit lebih kendaraan elektrifikasi dengan penjualan tahunan sebesar 5,5 juta di seluruh dunia.
Sementara, khusus pasar Indonesia, TAM pertama kali menghadirkan kendaraan elektrifikasi HEV melalui Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada 2010.
Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memiliki 10 model kendaraan elektrifikasi mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV.
Henry mengatakan, kehadiran kendaraan HEV di Indonesia juga mendapat respon yang positif. Untuk Corolla Cross Hybrid misalnya, penjualan kendaraan elektrifikasi yang diluncurkan Toyota pada 2020 cukup membanggakan.
Baca juga: Nissan Andalkan Teknologi e-Power untuk Hadapi Era Elektrifikasi di Indonesia
Selama enam bulan sejak peluncuran resminya, Toyota berhasil memasarkan Corolla Cross HEV sebanyak 652 unit dan 1.070 unit selama 2021 atau meningkat 64% dibanding tahun sebelumnya.
Penjualan Corolla Cross Hybrid memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota yang hingga 2021 mencapai 4.975 unit.
Baca juga: Toyota Hino Isuzu Perkuat Modal Bersama Percepat Elektrifikasi
"Selama tahun 2021 hingga bulan September penjualannya menyentuh angka 1.409 unit,” kata Henry Tanoto," dalam diskusi virtual dengan awak media hari ini, Jumat (29/10/2021).
Kehadiran regulasi CO2 Tax diyakini juga akan meningkatkan penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota sehingga kontribusinya untuk menurunkan emisi karbon juga semakin besar.
Baca juga: Persiapan Produksi Mobil Elektrifikasi Mulai 2022, Toyota Latih SDM dari Sekarang
Sebelum adanya penerapan regulasi CO2 Tax, perbedaan harga kendaraan hybrid dan non-hybrid mencapai Rp 50 juta hingga Rp 160 Juta per unit.
Namun dengan adanya implementasi CO2 Tax, perbedaan harga turun berkisar Rp 40 juta hingga Rp 60 juta per unit dengan harga terjauh sekitar Rp 100 juta lebih sedikit.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy menambahkan, dari total 4.975 unit kendaraan elektrifikasi Toyota yang sudah dipasarkan sejak 2009, kontribusi menurunkan emisi CO2-nya mencapai 300.000 gram untuk per kilometernya.
"Kami optimis, penerapan regulasi karbon ini akan makin meningkatkan kontribusi bagi penurunan emisi CO2 dari keberadaan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia karena harganya semakin kompetitif bagi pelanggan,” kata Anton Jimmi Suwandy.
Anton menambahkan, Toyota akan selalu mendukung kebijakan Pemerintah dalam mengakselerasi dan mensosialisasikan kehadiran kendaraan-kendaraan yang ramah lingkungan.
Apalagi Toyota sebagai perusahaan mobilitas senantiasa juga ingin dapat memberikan mobility experience pada setiap orang.
Selain mempersiapkan untuk memproduki kendaraan hybrid di Indonesia pada 2022 mendatang, Toyota juga telah menghadirkan EV Smart Mobility di kawasan Nusa Bali.
Kendaraan ini akan dikembangkan ke daerah destinasi wisata lainnya di Indonesia dalam upaya makin mempopulerkan kendaraan elektrifikasi ke masyarakat.