LCGC Bakal Kena PPnBM 3 Persen, Berikut Reaksi APM hingga Penjelasan Kemenperin
Mobil jenis LCGC berpotensi mengalami kenaikan harga berkat pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Editor: Muhammad Zulfikar
Proyeksi Hendrayadi, dengan keunggulannya dari segi harga dan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, kontribusi segmen LCGC dalam total penjualan mobil Daihatsu di tahun 2022 masih akan kurang lebih sama dengan tahun 2021, yakni di kisaran 40%.
Di sisi lain, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan, HPM masih mempelajari aturan PPnBM untuk segmen LCGC.
“Kami akan mempelajari dulu perkembangan dari regulasi perpajakan yang akan datang,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Billy tersebut kepada Kontan.co.id, Rabu (15/12).
Di pasar Indonesia, HPM juga mencuwil peluang pasar LCGC melalui produk LCGC-nya, yakni Brio Satya. Sepanjang Januari-November 2021 ini, Brio Satya berkontribusi sekitar 33% dalam total penjualan mobil Honda di pasar domestik.
Billy optimistis, pasar LCGC masih akan menjadi salah satu segmen yang potensial di tahun 2022. Optimisme ini didasarkan pada riwayat perkembangan pasar LCGC dalam beberapa tahun terakhir.
“Dalam beberapa tahun ini, LCGC masih menjadi salah satu segmen yang paling berkembang di Indonesia, seiring dengan segmen konsumen usia muda dan pembeli pertama yang tumbuh di Indonesia.
Strategi HPM, HPM tetap fokus untuk mengembangkan produk berkualitas yang memberikan value lebih bagi konsumen dan melengkapinya dengan layanan purna jual yang memudahkan konsumen. Tidak lupa, HPM juga menyiapkan program penjualan yang memudahkan dan meringankan konsumen dalam memiliki kendaraan.
Billy mengaku belum mengungkapkan berapa target penjualan LCGC HPM di pasar domestik pada tahun depan, sebab pihaknya masih belum menentukan berapa target yang ingin dikejar. Billy juga belum bisa memastikan, apakah HPM bakal meluncurkan produk anyar di segmen LCGC atau tidak di tahun 2022.
“Peluncuran produk baru melihat dari kebutuhan konsumen dan kondisi pasar,” tutur Billy.
Baca juga: Mobil Murah LCGC Memang Layak Kena Pajak PPnBM
Vice President TAM Henry Tanoto menyampaikan, pengenaan pajak pada mobil LCGC sesuai PP No 74/2021 diperkirakan akan mempengaruhi harga jual mobil tersebut bagi konsumen ritel.
Dari situ, perubahan harga juga akan mempengaruhi sistem pembayaran, cicilan, dan sebagainya.
Hanya, ia belum bisa menyebut besaran potensi perubahan harga jual mobil LCGC Toyota seiring dengan adanya aturan pajak terbaru, termasuk efeknya terhadap penjualan mobil LCGC ke depannya.
“Mungkin dampaknya baru bisa terlihat setelah berjalan,” imbuhnya, Rabu (15/12/2021), seperti dilansir dari KONTAN dalam artikel "Pajak mobil LCGC berpotensi naik, begini tanggapan Toyota".
Terlepas dari itu, Henry menilai bahwa pasar mobil LCGC sebenarnya tumbuh cukup baik sepanjang 2021 berjalan. Penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil LCGC Toyota Calya tercatat sebesar 32.000 unit di periode Januari – November 2021, atau lebih tinggi dibadingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebanyak 21.000 unit.
Begitu pula dengan penjualan wholesales Toyota Agya yang di periode Januari – November 2021 telah mencapai 15.000 unit. Sedangkan di periode Januari – November 2020, Toyota Agya terjual sebanyak 11.000 unit.