Cegah Percaloan, Ford Larang Dealer untuk Menjual Kembali F-150 Lightning
Untuk mencegah pembelian tidak jujur, Ford melarang dealer untuk menjual kembali pikap listrik ini hingga satu tahun setelah pembelian
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com , Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ford Motor Company, produsen mobil asal Amerika Serikat tengah kebanjiran pesanan produk barunya Ford F-150 EV.
Untuk mencegah pembelian tidak jujur, Ford melarang dealer untuk menjual kembali pikap listrik ini hingga satu tahun setelah pembelian.
Seperti dikutip dari laman engadget.com, yang diungkapkan pihak Ford dalam Forum F-150 Gen 14, dealer dapat mencari keringanan ganti rugi dnegan memblokir transfer kepemilikan atau bahkan meminta pembayaran untuk semua nilai yang dihasilkan dari penjualan produk ini.
Baca juga: Gara-gara Pasokan Chip Tersendat, Penjualan Ford di Kampung Halaman Turun 6,8 Persen
Ford juga memberikan jumlah terbatas pada dealer yang diketahui melanggar persyaratan penjualan dan pelayanan dengan memaksa pembeli untuk melakukan pembayaran di luar tagihan yang diminta Ford.
Pembayaran di luar tagihan ini memang kerap dilakukan dealer-dealer yang menghadapi penjualan suatu produk langka dan produk yang sedang naik daun untuk mencari keuntungan lebih.
Ketentuan khusus dalam perjanjian untuk tidak menjual kembali produk, bukanlah suatu hal baru dalam dunia otomotif. Ford sendiri diyakini melakukan hal ini agar supercar GT-nya dapat mencapai pemilik sebenanya.
Baca juga: Ford Siap Tingkatkan Produksi Mobil Listrik Tiga Kali Lipat Pada 2023
Namun perjanjian seperti ini masih jarang dilakukan untuk produk-produk kendaraan berjenis EV, terutama untuk kendaraan yang relatif mainstream seperti F-150 Lightning EV. Hal ini tentu membuktikan tingginya permintaan dan popularitas yang diraih F-150 Lightning EV.
Pembuatan peraturan ini juga untuk menghindari Scalping, yaitu tindak trading dengan melakukan jual beli saham dalam waktu yang singkat dalam kategori satu hari yang dapat merusak akses ke banyak produk teknologi lainnya seperti konsol game.
Ford juga tidak ingin jika hal ini dapat merusak peluncuran kendaraan penting seperti itu, terutama dengan Chevy, Rivian, dan Tesla yang mengejar banyak pelanggan yang sama.