Relaksasi PPnBM Diperpanjang, Produsen Mobil LCGC Kembali Nikmati Insentif
Mobil berjenis LCGC tahun 2022 ini dikenai pajak PPnBM 3 persen, maka pajaknya akan menjadi nol persen.
Editor: Choirul Arifin
Diskon ini pun hanya berlaku di kuartal I 2022. "Di kuartal I diskonnya 50 persen DTP sehingga bayar 7,5 persen, dan di kuartal II bayar full (tanpa diskon PPnBM)," kata Airlangga.
Menanggapi hal itu, Business Innovation and Sales and Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy, mengatakan Honda optimis kebijakan tersebut akan bisa mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi.
"Kami yakin pemerintah akan memberikan kebijakan yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara general melalui industri otomotif ini. Kami pasti akan mendukungnya," ujarnya.
"Untuk aturan baru ini, baru saja ada prescon dari pemerintah dan kami sedang menunggu aturan detailnya dulu. Nanti saya update lagi bila semua detail regulasinya keluar," kata Billy.
Baca juga: Harga All New Xenia Naik Rata-rata Rp 26 Juta Setelah Tak Ada Insentif PPnBM
Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso menyambut baik program insentif dari pemerintah tersebut.
"Daihatsu menyambut baik dan dengan senang hati kebijakan PPnBM DTP untuk mobil LCGC di awal tahun 2022 ini dan sangat mendukung kebijakan tersebut, karena kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentunya telah mempertimbangkan dari segala aspek," tutur Hendra.
Produk LCGC Daihatsu yang mendapatkan insentif PPnBM DTP adalah Ayla dan Sigra.
Baca juga: Harga All New Avanza Kini Naik, Mulai dari Rp 228,3 Jutaan Sejak Tidak Ada Lagi Insentif PPnBM
"Seperti halnya tahun lalu, kebijakan PPnBM DTP ini akan menjadi stimulus bagi konsumen dalam melakukan pembelian kendaraan baru, khususnya mobil-mobil LCGC seperti halnya Astra Daihatsu Ayla dan Astra Daihatsu Sigra di periode awal tahun 2022 ini, karena harganya akan semakin
terjangkau," kata Hendra.
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra juga mengapresiasi pemberian insentif tersebut. Menurutnya, insentif tersebut akan mempercepat pemulihan
ekonomi khususnya pada sektor otomotif.
Hanya saja untuk target penjualan tahun ini, perusahaan masih menunggu pemberian insentifnya secara detail atau rinci.
"Untuk target penjualan, kami masih proses study sesuai dengan kondisi insentif terakhir. Masih proses," kata dia.
PT SIS, lanjut dia, juga belum dapat memperkirakan berapa persen penurunan harga mobil tahun ini dengan adanya perpanjangan insentif PPnBM. "Masih dihitung ya, dan juga detailnya kami menunggu," kata Donny Saputra (Tribun Network/lta/kps/wly)