Mengganti Ban Beda Merek Boleh Kalau Terpaksa, Tapi Syaratnya Ini
Umumnya, rata-rata waktu penggantian ban adalah antara 2-4 tahun tergantung pemakaian.
Editor: Choirul Arifin
Apalagi waktu melewati jalan dengan kondisi yang jelek, licin karena hujan, atau muatan mobil penuh. Jenis kompon dan grip tiap merek ban kemungkinan besar berbeda.
Daya cengkeram ban yang digunakan pun akan berbeda. Mobil bakal sulit dikendalikan karena perbedaan karakter ban kiri dan kanan sehingga membahayakan.
Lebih jauh, ban dengan merek berbeda sebagain besar tidak sama performanya di jalan karena beda tipe dan peruntukan.
Misalnya, produsen ban X mengeluarkan merek ban A dan ban B dengan ukuran yang sama namun berbeda jenis karena peruntukannya juga berbeda.
Bisa dipastikan kinerja dan karakter ban A dan ban B tidak sama. Salah satu indikatornya, pola telapak ban keduanya berbeda disesuaikan kebutuhan aplikasinya.
Jika mau mengganti ban, sebaiknya berasal dari merek yang sama. Kalaupun tetap “memaksakan” ingin menggunakan ban yang beda merek, ganti ban yang sama dalam satu poros roda.
Misalnya, jika mobil Anda menggunakan ban standar yakni ban A dari produsen ban X dan ternyata ban belakang kanan rusak.
Dengan pertimbangan budget, Anda mau mengganti kedua ban belakang dengan ban C dari produsen ban X karena harganya lebih terjangkau.
Asalkan ukurannya sama dan sesuai rekomendasi pabrikan mobil, pilihan ini masih diperbolehkan. Termasuk joika mau mengganti dengan ban merek D dari produsen ban Y.
Sepanjang ukuran dan peruntukannya sesuai serta berada di poros roda yang sama, yaitu antara poros roda depan atau belakang, masih diperbolehkan.
Meskipun idealnya, seluruh as roda menggunakan ban yang sama guna memperoleh sinergi kinerja terbaiknya.
"Pastikan mengganti ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga kinerja ban di jalan," saranNur Imansyah Tara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.