Percepat Elektrifikasi, India Siapkan Aturan Khusus Penukaran Baterai EV
Presiden India Ram Nath Kovind menyiapkan aturan baru soal penggunaan baterai EV.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Ambisi India menjadikan negaranya sebagai pusat pengembang kendaraan listrik membuat Presiden Ram Nath Kovind menyiapkan aturan baru soal penggunaan baterai EV agar dapat digunakan secara luas untuk motor, skuter dan becak roda tiga.
Inovasi yang diperkenalkan oleh think-tank Niti Aayog ini akan mulai direalisasikan pada 31 Maret 2025 mendatang.
Pemerintah India bersama Think – tank juga berencana untuk memberikan insentif tambahan sebesar 20 persen bagi para pembeli kendaraan listrik dengan baterai EV tukar pasang, mengutip dari Reuters.
Meski aturan ini sudah mulai diperkenalkan ke masyarakat sejak Februari 2022 lalu, Pemerintah India masih enggan memberikan informasi terkait spesifikasi dari baterai EV lepas pasang ini.
Baca juga: Yamaha Resmi Kenalkan Skuter Listrik E01 di Indonesia Setelah Tampil Perdana di IIMS
Aturan baru tersebut diharapkan bisa mendorong transformasi kendaraan listrik India di masa yang akan datang dalam skala besar.
Beberapa perusahaan holding berbasis energi petrokimia di India belakangan tengah berlomba untuk membangun pabrik baterai untuk negaranya.
Baca juga: All New Ertiga Smart Hybrid Resmi Meluncur di India, Harga Mulai dari Rp 157 Jutaan
Seperti perusahaan Reliance Industries India yang akhir tahun lalu menjalin mitra dengan perusahan minyak BP Plc Inggris yang sepakat mengembangkan usaha patungan pertukaran baterai di India.
Baca juga: Spesifikasi All-new Ertiga Smart Hybrid yang Meluncur di India
Perusahaan otomotif Sun Mobility dan pembuat sepeda motor Hero MotoCorp, baru – baru ini juga tengah menjalin kolaborasi dengan perusahaan Taiwan Gogoro untuk membangun pabrik baterai EV.