Bos BMW: Industri Mobil Perlu Lebih Fokus pada Bahan Bakar Hidrogen
Bos BMW Oliver Zipse menekankan perlunya bagi industri otomotif agar lebih mengedepankan penggunaan hidrogen sebagai sumber bahan bakar kendaraan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Chief Executive BMW Oliver Zipse ingin melihat industri otomotif lebih mengedepankan penggunaan hidrogen sebagai sumber bahan bakar kendaraan.
Dalam sebuah konferensi yang berlangsung di Erlangen, Jerman, Zipse mengatakan para politisi harus tetap terbuka untuk semua teknologi baru dan tidak hanya fokus pada kendaraan listrik (EV).
“Industri akan terlihat berbeda dalam hal skala dan struktur jika hanya menggunakan satu teknologi,” kata Zipse.
Dia juga menambahkan bahwa akan ada "efek iklim positif yang besar" jika industri harus meningkatkan emisi CO2 sebesar lima persen setiap tahun, dengan mencatat bahwa teknologi hidrogen adalah salah satu cara untuk melakukan ini.
Ketika para pesaingnya berlomba untuk memproduksi kendaraan listrik, BMW justru tetap berkomitmen untuk mengembangkan mesin pembakaran internal, hibrida, kendaraan listrik, dan mobil produksi yang ditenagai oleh hidrogen.
Dikutip dari Carscoops, Sabtu (17/9/2022) Zipse juga menjelaskan mengenai salah satu alasan di balik pendekatan multi-cabang BMW, yakni bahwa di banyak negara, perluasan jaringan pengisian daya listrik akan memakan waktu terlalu lama untuk memenuhi target perlindungan iklim secara memadai.
“Hidrogen adalah satu-satunya bahan mentah yang dapat diproduksi dan disimpan secara berkelanjutan,” kata Zipse.
Baca juga: Sel Baterai Terbaru BMW Diklaim Tingkatkan Jangkauan dan Kecepatan Pengisian Daya Hingga 30 Persen
Zipse mencatat bahwa hidrogen juga tidak memerlukan pembangunan infrastruktur baru yang mahal seperti EV, yang menyatakan bahwa pompa bensin dapat dikonversi menjadi hidrogen hanya dalam waktu dua hari.
“Jalan ke sana relatif pendek, tidak seperti elektromobilitas, di mana Anda memerlukan koneksi ke jaringan tegangan menengah dan Anda memerlukan infrastruktur pengisian daya untuk setiap mobil,” kata Zipse.
Baca juga: BMW 530i Touring M Sport Facelift Resmi Dipasarkan, Harga Rp 1,68 Miliar
“Pembangunan stasiun pengisi daya EV tentu saja membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, kami sangat percaya pada penggunaan hidrogen,” imbuhnya.