Motor Listrik Bikinan Anak Muda Purbalingga Ini Bisa Melaju Sampai 40 Km Sekali Cas
Motor Listrik Bikinan Anak Muda Purbalingga Bisa Melaju Sampai 40 Km Sekali Cas
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rencana Pemerintah memberikan insentif khusus untuk kendaraan listrik sebesar Rp 80 juta untuk mobil dan Rp 8 juta untuk sepeda motor listrik diyakini akan memacu pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Jauh sebelum insentif tersebut diwacanakan Pemerintah pusat, kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sudah menggagas pengembangan motor listrik khas Purbalingga.
Tepatnya pada 10 Oktober 2022 mereka membentuk Tim Kerja Kendaraan Listrik Purbalingga dan Fasilitasi Pelatihan Teknik Pengelasan oleh Kementerian Perindustrian RI.
Baca juga: Menteri ESDM Arifin Tasrif Dorong Konversi Motor Tua Jadi Motor Listrik: Bisa Kurangi Emisi
Gerak cepat itu terwujud dengan dukungan sektor swasta dari PT Rainbow Moto Builder (RMB) Jakarta. Melalui Adega Anggayasta, owners RMB, tercetus ide pengembangan motor listrik dengan ciri khas Purbalingga.
Di Kabupaten Purbalingga terdapat 204 industri kecil menengah logam dan alat angkut yang memproduksi knalpot aftermarket (hand made) dengan jumlah tenaga kerja tercatat sebanyak 1.326 orang.
Dengan latar belakang itu, upaya menciptakan sepeda motor listrik menjadi langkah maju berikutnya.
Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Purbalingga yang menjadi pembina perajin UKM ini menargetkan prototype motor listrik kebanggaan Purbalingga dapat diwujudkan sebelum tutup tahun 2022 ini.
“Kami mentargetkan membangun tiga unit prototype motor listrik berbasis batere dapat terwujud di akhir tahun ini,” kata Johan Arifin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga dalam pernyataannya yang dikutip Jumat, 23 Desember 2022.
Diluar dugaan, sebelum deadline yang ditentukan itu, tim yang dinahkodai Yuszra Sabilla Suharto, anak buah Johan Arifin, berhasil melahirkan prototype motor listrik yang kemudian diberi nama Bralink EV1.
Johan Arifin menaruh harapan, tim yang dipimpin anak buahnya itu dapat mengawal prototypenya menjadi motor listrik yang bisa diterima konsumen sepeda motor listrik di Tanah Air.
“Saat ini untuk melawan pemain motor listrik yang besar-besar itu, kami sadar diri sangat sulit. Tetapi dengan SDM kami ini, kami percaya diri Bralink EV1 ini bisa eksis,” paparnya.
Sikap optimisme Bralink EV1 bakal meraih sukses dirasakan ketika animo besar pengunjung Purbalingga Expo baru-baru ini. Bahkan antusias pengunjung berebut mencoba motor listrik yang dibangun dengan pola gotong royong ini. “Akselerasinya bagus, tidak bersuara. Pokoknya nyaman,” kata Agus Budiarto, pengunjung dari Purwokerto.
Baca juga: VKTR Gandeng Produsen Skuter Selis untuk Produksi Empat Sepeda Motor Listrik
Satu lagi yang istimewa dan lain dari kebanyakan motor listrik yang sudah mulai jualan adalah handlingnya yang lebih nyaman.
Ini berkat rancang bangun frame hasil olahan anak-anak muda yang sanggup menterjemahan desain yang dibuat Rainbow Moto Builder itu. “Fokus kita look dan estetika serta kenyamannya bagus,” ujar Yuszra Sabilla Suharto.
Tim pengembangan motor listrik Purbalingga ini diperkuat anak-anak muda yang mau belajar dari kesalahan masa lalu, sehingga untuk menghasilkan prototipe motor listrik ini, mereka tidak alergi menerima masukan-masukan positif.
Misalnya untuk pilihan baterai mereka sepakat memakai daya 60 volt 30 Ah tipe LifePO4 yang sekali charge bisa digunakan menempuh jarak 40 km, serta memiliki lifetime hingga 2000 kali pengecasan.
Dengan kondisi terkini tersebut, sementara ini tim pengembangan motor listrik Purbalingga mempunyai hitungan harga per unit motor listriknya itu di kisaran harga Rp. 40 juta. “Kami terbuka dengan masukan masyarakat soal harga ini,” ujar Johan Arifin.