Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Produsen kendaraan asal Jerman Mercedes-Benz mengumumkan lonjakan penjualan mobil listrik kelas premium, tembus mencapai 503.500 kendaraan selama kuartal pertama tahun 2023.

Lewat pengumuman yang dirilis Britta Seeger, anggota dewan Mercedes saat menggelar pertemuan di markas besar pabrik Mercedes pada Rabu (12/4/2023).

Seeger menjelaskan, dalam tiga bulan terakhir penjualan mobil listriknya sukses mencetak rekor baru.

Baca juga: Mercedes-Benz Axor M-Cab Incar Angkutan Logistik, Kabin Lebih Lega untuk Istirahat Driver

Lonjakan mulai terjadi setelah sejumlah produk kendaraan listrik terbarunya berhasil memikat pasar Eropa hingga produksi kendaraan listrik Mercedes dapat membukukan kenaikan 8 persen.

“EV adalah pendorong pertumbuhan utama di kuartal tersebut, dengan penjualan hampir dua kali lipat menjadi 51.600 unit,” jelas Seeger dikutip dari Reuters.

Selain mobil listrik, sejumlah kendaraan segmen top-end seperti AMG, Maybach dan G-class juga turut menunjukkan pertumbuhan yang solid, meningkat sebesar 18 persen atau sekitar 91.800 kendaraan.

Meskipun pasar global kini tengah mengalami gangguan rantai pasokan, akibat hambatan ekonomi dan terpengaruh ketidakpastian geopolitik.

Namun, Mercedes membuktikan bahwa perusahaan mampu mengatasi inflasi serta menangkis hambat yang muncul di industri otomotif pasar global.

Sebelum Mercedes memperluas ekspansi dengan menjajaki elektrifikasi kendaraan listrik, perusahaan mobil asal ini dilaporkan telah menginvestasikan uang miliaran dolar AS.

Serta memangkas produksi kendaraan konvensional dengan mesin pembakaran internal alias mobil mesin bensin atau mesin diesel di pabrik Rastatt Jerman selama beberapa bulan terakhir, untuk memfokuskan proses elektrifikasi kendaraan listrik

Pelebaran bisnis ini sengaja dilakukan Mercedes, guna memperkuat posisinya di industri otomotif global ditengah persaingan ketat produsen mobil dalam menguasai lini penjualan pasar global.

Selain untuk menggenjot laba kuartalan, ekspansi yang dilakukan perusahaan asal Jerman ini dengan memproduksi kendaraan listrik diklaim dapat memotong produksi energi bebas karbon yang dihasilkan mobil Mercedes.