Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Bus Mesin Depan Tak Bisa Pakai Model Legacy SR3, Desainer Karoseri Laksana Punya Alasan Ini

Bodi bus Legacy SR3 baik yang tipe kaca depan double glass maupun single glass hanya ditujukan untuk bus-bus bermesin belakang.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Bus Mesin Depan Tak Bisa Pakai Model Legacy SR3, Desainer Karoseri Laksana Punya Alasan Ini
Tribunnews/Choirul Arifin
Manajer R&D Karoseri Laksana, Kusririn. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karoseri bus Laksana di Ungaran, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu sudah merilis versi penyegaran untuk model bus terbarunya dari Legacy SR2 menjadi Legacy SR3 dan sejumlah perusahaan otobus (PO) mulai menggunakannya untuk peremajaan armada.

Legacy SR3 merupakan versi facelift dari Legacy SR2 dengan beberapa pembaruan, seperti penggunaan LED headlamp desain baru yang sedikit mengkotak menyerupai diamond cut dan desain lampu LED belakang yang sepenuhnya tampil baru.

Desain bando atau kaca depan ganda (double glass) tetap dipertahankan di model Legacy terbaru ini. Namun, Legacy SR3 ini Karoseri Laksana juga merilis resmi versi opsionalnya dengan kaca depan tunggal atau single glass.




Nah yang menarik, Legacy SR3 baik yang tipe kaca depan double glass maupun single glass hanya ditujukan untuk bus-bus bermesin belakang. Artinya, bodi ini hanya bisa dipasang di sasis bus berpenggerak 4x2 atau 6x2 bermesin belakang seperti Mercedes-Benz OH 1526, Mercedes-Benz OH1626 NG, Scania K360, Hino RK8, Hino RM280 Euro4 dan sejenisnya. 

Karoseri Laksana tidak mengizinkan model Legacy SR3 ini diaplikasikan pada bus bermesin depan alias front engine, misalnya untuk sasis Hino A240 Euro4 atau sasis Mercedes-Benz OF 1630.

"Legacy SR3 itu khusus untuk bus rear engine saja. Untuk bus front engine kita pakai mode Discovery seperti untuk sasis Hino AK dan Mercy OF," Manajer R&D Karoseri Laksana Kusririn kepada Tribunnews di workshopnya di Ungaran, baru-baru ini.

Kusririn mengatakan, peruntukkan model Legacy SR3 untuk bus-bus bermesin belakang tersebut semata demi menjaga eksklusivitas model ini.

BERITA TERKAIT

"Masing masing ada perbedaan harga. Sejak Laksana merilis Legacy SR1, kita sudah membedakan peruntukan bodi bus antara untuk bus mesin belakang dan bus mesin depan," ujarnya.

Kusririn menambahkan, untuk semua desain bodi bus yang dibuat di Karoseri Laksana, dia dan tim R&D mendesain sendiri demi menghasilkan konsep desain bus yang benar-benar orisinil alias tidak menjiplak dari karoseri lain maupun karoseri bus di luar negeri.

"Kita bikin desain sendiri yang ori ide kita, tidak menjiplak dari asing karena kita ingin desain yang inovatif dan elegan," ujarnya memberi alasan.

Bus Legacy SR3 double glass tipe sleeper
Bus Legacy SR3 double glass tipe sleeper buatan Karoseri Laksana. Bus ini merupakan pesanan PO Agra Mas, Karawang, dan dibangun di atas sasis Mercedes-Benz OH 1626 NG Air Suspension.

Dia mencontohkan, "Misalnya untuk Legacy SR3 ini kita bikin versi single dan versi double glass-nya juga dan ada model HD dan model SHD yang dibedakan dari ketinggian bodi busnya. Yang mirip bus-bus di Eropa adalah Legacy SR3 yang versi SHD," ujarnya.

Kusririn merupakan desainer bus paling senior di Karoseri Laksana. Dia resmi bergabung ke Laksana tahun 2000. Bersama timnya, Kusririn sudah mendesain puluhan bodi bus.

Baca juga: Karoseri Laksana Sukses Uji Tabrak Depan Bus dengan UN EC R29, Posisi Sopir dan Kernet Selamat

Dia mengaku terlibat langsung di proses desain bodi bus Laksana model Panorama DX, kemudian diregenerasi ke model Proteus dan Nucleus 1 sampai 3, lalu ke model New Nucleus, Sonic dan New Proteus.

Dia juga yang mendesain model bus kota Cityline, Cityline 1 sampai 3, dan desain bus mesin depan Discovery, New Discovery yang banyak dipakai oleh PO bus untuk armada bus bumel.

Baca juga: Kenapa Uji Tabrak Depan Bus Seperti Dilakukan Karoseri Laksana Penting? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Bodi bus lainnya yang Kusririn pernah desain adalah model Tourista dan New Tourista untuk bus tipe medium dan midi dengan panjang bodi 7 sampai 9 meter.

Nama karoseri Laksana semakin menjulang ketika dia dan tim R&D karoseri Laksana merilis model anyar Legacy, kemudian dimunculkan versi Legacy SR-1, lalu Legacy SR2 HD DG R, Legacy HDD R S-Series, serta Tourista Double Glass dan SR2 Double Decker.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas