Luhut: BYD Akan Umumkan Masuk Pasar Indonesia Kamis Pekan Depan
produsen mobil listrik asal China Build Your Dream (BYD) akan mengumumkan masuk pasar Indonesia pada Kamis (18/1/2024) lusa.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Luhut: BYD Akan Masuk Pasar Indonesia Pekan Depan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, produsen mobil listrik asal China Build Your Dream (BYD) akan mengumumkan masuk pasar Indonesia pada Kamis (18/1/2024).
"Mereka tanggal 18 ini launching dan itu akan bawa era baru Indonesia," kata Luhut dalam media sosial Instagram @luhut.pandjaitan dikutip Sabtu (13/1/2024).
Luhut mengatakan, kualitas kendaraan dari pabrikan asal China itu tak kalah dengan kendaraan pabrikan Amerika Serikat yaitu Tesla.
"Saya kira dengan BYD masuk dia kan sekarang udah melampaui Tesla sales-nya ya, kualitasnya pun tidak kalah dengan Tesla," jelasnya.
Menurut Luhut, kehadiran BYD di Indonesia ini sebagai bagian dari peta ekspansi bisnis jangka panjang serta untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
"Presiden sudah memerintahkan untuk kita kajian dan sekarang besok juga itu dirapatkan oleh tim di sini, dan saya berharap minggu depan kita mungkin sudah bisa keluar angka-angkanya gitu," tuturnya.
Di sisi lain, Luhut berujar dengan adanya BYD ini bisa mendorong upaya pemerintah utamanya dalam hal mengurangi polusi dengan beralih menggunakan kendaraan listrik.
Baca juga: BYD Jadi Pabrikan Mobil Pertama yang Produksi 6 Juta EV dan PHEV
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah akan segera memutuskan penggunaan Euro 4 dan Euro 5 untuk mengurangi dampak dari polusi di Jakarta.
"Kita juga segera akan memutuskan untuk menggunakan euro 4 euro 5 supaya sulfurnya rendah itu akan mengurangi polusi," ucap dia.
Baca juga: Kia Luncurkan SUV Listrik EV5 untuk Pasar China, Diklaim Bakal Jadi Pesaing BYD dan Tesla
"Kalau polusi ini kan tidak ada pangkat tidak ada jabatan, semua orang kena karena itu subsidi sekarang kesehatan gara-gara ini hampir Rp 10 triliun lebih," imbuhnya.