Gegara Utang Menggunung Startup Mobil Listrik Asal AS Bangkrut, Semua Asetnya Diobral
Fisker produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) dilaporkan gulung tikar, usai mengajukan perlindungan kebangkrutan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Fisker produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) dilaporkan gulung tikar, usai mengajukan perlindungan kebangkrutan ke pengadilan pada Senin (17/6/2024).
Kebangrutan ini dialami Fisker lantaran startup yang berbasis di Manhattan Beach, California ini dilanda pembengkakan utang pasca perusahaan jor-joran membakar uang.
Langkah ini awalnya dimaksudkan untuk mendorong penjualan mobil SUV-nya Ocean di pasar Amerika Serikat dan Eropa.
Baca juga: Mobil Listrik China Makin Berjaya di Jepang, Penjualan Melesat 33 Persen di Mei 2024
Namun akibat kalah saing dengan produsen mobil listrik lainnya, Fisker mulai kehabisan cadangan uang tunai hingga terhambat untuk menggalang investasi untuk meningkatkan produksi.
Tekanan tersebut yang membuat perusahaan besutan desainer otomotif Henrik Fisker mulai dilanda kebangkrutan dan terpaksa menjual semua aset untuk membayarkan pembiayaan 200 - 999 kreditor yang terlibat.
"Seperti perusahaan lain di industri kendaraan listrik, kami telah menghadapi berbagai tantangan pasar dan makroekonomi yang berdampak pada kemampuan kami untuk beroperasi secara efisien," kata Fisker, mengutip Reuters.
Juru bicara Fisker tak merinci berapa total aset perusahaan yang akan dijual, namun menurut laporan kebangkrutan bab 11 di Delaware perkiraan aset yang dimiliki perusahaan yakni sebesar 500 juta dolar AS hingga 1 miliar dolar AS dan utang sebesar 100 juta dolar AS hingga 500 juta dolar AS.
Isu kebangkrutan ini sebelumnya telah terendus sejak awal Maret lalu, tepatnya setelah startup kendaraan listrik ini mengeluarkan peringatan going-concern mengenai kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam bisnis.
Tak sampai disitu, Fisker bahkan turut menyewa penasihat restrukturisasi guna membantu kemungkinan pengajuan kebangkrutan pasca perusahaan gagal bernegosiasi dengan para investor untuk mendapatkan dana tambahan sementara saham Fisker turun lebih dari 97 persen dalam perdagangan Wall Street.
Baca juga: Importasi Mobil Listrik BYD Tersendat Gara-gara Dokumen Perizinan Belum Beres
Masa Kejayaan Fisker
Sebelum dinyatakan bangkrut, Fisker adalah salah satu dari sejumlah startup kendaraan listrik EV yang pernah sukses, bahkan awal dekade ini Fisker sempat menjadi perusahaan publik (IPO) melalui mekanisme perusahaan cangkang atau perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC).
Di tahun 2023, Fisker diketahui telah berhasil memproduksi lebih dari 10.000 kendaraan. Namun perusahaan hanya mengirimkan 4.700 mobil ke pangsa dunia.
Fisker sendiri memiliki model bisnis yang tidak biasa di mana mereka sepenuhnya melakukan outsourcing pembuatan model yang saat ini dijual.
Seri The Ocean misalnya dibuat di Austria oleh Magna, sebuah perusahaan yang juga membuat kendaraan untuk Mercedes-Benz, BMW dan Jaguar.
Akan tetapi akibat menerapkan model bisnis ini, Fisker perlahan mulai ditinggalkan oleh perusahaan-perusahaan karena mereka mulai tertarik memproduksi massal kendaraan buatannya sendiri.
Termasuk raksasa otomotif Nisan yang mulai menghentikan produksi serta investasi pada proyek-proyek di masa depan dengan Fisker.