Hino Motors Jepang Yakin Penjualan Mobil di Indonesia Meningkat di Tahun 2025
Faktor-faktor peningkatan penjualan dan kenaikan harga truk tugas berat di Jepang, depresiasi yen, dan efisiensi biaya tetap akan berkontribusi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Chief Financial Officer (CFO) Hino Motors Yasushi Nakano merasa yakin penjualan mobilnya di Indonesia akan meningkat baik di tahun 2025.
"Pasar penjualan kami di Indonesia pasti akan pulih pada paruh kedua tahun fiskal (FY3/25), tahun 2025, dan di Thailand akan pulih sekitar musim panas tahun 2025," ungkap CFO Yasushi Nakano dalam laporan keuangnnya 29 Oktober lalu.
Meskipun demikian kini Hino mengalami kerugian khusus karena kasus penipuan mesin di Amerika Utara.
Hino Motors mengumumkan pada 29 Maret bahwa mereka memperkirakan perkiraan pendapatan konsolidasi untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025, yang belum diputuskan akan turun menjadi kerugian 220 miliar yen atau Rp22,7 triliun.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa perusahaan mencatat kerugian luar biasa sebesar 230 miliar yen atau Rp23,76 triliun pada periode April-September FY24 sebagai penyelesaian dan biaya lain yang terkait dengan masalah sertifikasi mesin untuk pasar Amerika Utara.
Baca juga: Dirikan Hino Driving School, Cara HMSI Atasi Kekurangan Pengemudi Profesional di Sektor Transportasi
Demikian pula ada kemungkinan bahwa kerugian tambahan akan dicatat karena negosiasi yang sedang berlangsung dengan otoritas AS, Chief Financial Officer Yasushi Nakano mengatakan, "Serangkaian izin terkait sertifikasi utama akan diatasi."
Hasil keuangan Hino Motors Perkiraan penjualan global untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025 telah diturunkan menjadi 130.000 unit (turun 0,2 persen tahun-ke-tahun), atau turun 4.000 unit dari pengumuman awal pada 24 April.
Kemerosotan penjualan di pasar utama seperti Thailand ikut diperhitungkan.
Di sisi lain, penjualan bersih dan laba usaha dan biasa telah direvisi ke atas dari angka yang diumumkan pada awal tahun fiskal.
Faktor-faktor seperti peningkatan penjualan dan kenaikan harga truk tugas berat di Jepang, depresiasi yen, dan efisiensi biaya tetap akan berkontribusi.
Mengenai pasar utama, CFO Nakano mengatakan, Indonesia pasti akan pulih pada paruh kedua tahun fiskal (FY3/25), dan Thailand akan pulih sekitar musim panas FY25."
Mengenai pembicaraan integrasi bisnis dengan Mitsubishi Fuso Truck & Bus, CFO Nakano mengatakan, kedua perusahaan telah menunda kesimpulan kesepakatan akhir untuk integrasi bisnis dan implementasi merger karena skandal penipuan sertifikasi Hino Motors dan masalah lainnya.
Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.