Jokowi Disindir: Bagaimana Jika Presiden 'Ndak' Mikir?
Ia menegaskan tidak bisa lagi jawaban Jokowi hanya 'ndak mikir' atau 'enggak tahu' setiap ditanya suatu isu.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Jokowi didesak untuk mulai menggunakan kemampuan berpikirnya karena telah diusung menjadi calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut pengamat politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad, saat Jokowi menerima mandat sebagai capres PDI Perjuangan, maka saat itu jugalah Jokowi harus mulai berpikir. Ia menegaskan tidak bisa lagi jawaban Jokowi hanya 'ndak mikir' atau 'enggak tahu' setiap ditanya suatu isu.
"Jokowi saat dapat amanat jadi capres, harus mikir. Kalau enggak mikir, nabrak tembok mas. Bagaimana kalau Presiden kita enggak mikir? Wis rapopo? (tidak apa-apa)," sindir Herdi saat acara diskusi di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2014).
Herdi mengatakan jika Jokowi pada pilpres nanti berhadapan dengan Prabowo sebagai capres Gerindra, maka setidaknya Jokowi harus mulai membaca paper untuk menjawab setiap isu yang ditanyakan publik.
"Jokowi kalau berhadapan dengan Prabowo, paling tidak harus baca paper. Minimal dia (Jokowi) mau berpikir. Pertarungan harus punya gagasan. Jangan sampai pilpres ini jadi pilpres badutan," ucapnya.
Herdi menambahkan, jangan sampai pemilu Presiden 2014 dimainkan oleh para konglomerat yang mempunyai kepentingan. Sehingga saat ada capres yang memiliki konsep sedemikian jelas untuk Indonesia, dijegal sedemikian rupa agar tidak bisa mencalonkan sebagai Presiden.
"Kalau yang bertanding hanya Aburizal Bakrie dan Jokowi, semuanya akan ke Jokowi. Ini kalau konglomerat bermain, yang punya gagasan jelas malah dijegal," tukasnya.