TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menilai siswa tidak perlu mengikuti program bimbingan belajar (Bimbel) untuk mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

Nadiem mengatakan AKM tidak berdampak kepada kelulusan, sehingga Bimbel tidak dibutuhkan oleh siswa.

"Tidak bisa dibimbelkan. Makanya sekarang tiba-tiba ada Bimbel AKM, itu enggak ada  gunanya. Itu buang-buang uang, karena tidak ada dampak kepada kelulusan," ujar Nadiem saat live Instagram bersama Iqbaal Ramadha, Jumat (11/12/2020).

Nadiem menjelaskan dalam AKM yang termasuk dalam Asesmen Nasional, tes tidak akan berlaku kepada seluruh siswa karena hanya diambil sampel saja.

Tes bakal dilakukan kepada siswa SD, SMP, dan SMA. Dalam tes ini, tidak ada dampak penentuan lulus atau tidak lulus kepada siswa.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim: Asesmen Nasional 2021 Hanya untuk Pemetaan Kualitas Pendidikan

"Enggak ada dampak buat murid-murid. Hanya dites untuk murid yang dari asesmen kompetensi. Itu adalah numerasi dan literasi," tutur Nadiem.

Hasil AKM juga tidak berdampak pada nilai raport siswa. Dirinya memastikan tidak ada konsekuensi kepada siswa secara individu.

Mantan CEO Gojek ini mengatakan tes ini menyasar kepada pemetaan kualitas sekolah. Sehingga dirinya memastikan AKM tidak membutuhkan Bimbel.

"Pemetaan kualitas sekolah tersebut dan apa yang butuh dibantu sekolah tersebut. Jadi holistik dan nonbimbelable," tutur Nadiem.

Seperti diketahui, Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.