Simbiosis : Pengertian, Macam-macam dan Contohnya
Berikut pengertian, macam-macam, dan contoh simbiosis. Ada simbiosis mutualisme hingga parasitisme.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
Teritip menempel pada kulit paus yang keras, dan mendapat manfaat dari pergerakan luas dan paparan arus, tempat mereka makan, sementara paus tampaknya tidak terpengaruh oleh kehadiran mereka.
3. Amensalisme
Di sisi berlawanan dari komensalisme adalah amensalisme.
Ini terjadi ketika satu organisme dihambat atau dirusak oleh kehadiran organisme lain, yang tidak mendapat manfaat.
Amensalisme mungkin melibatkan persaingan, di mana organisme yang lebih besar, lebih kuat, atau lebih mampu beradaptasi secara lingkungan mengecualikan organisme lain dari sumber makanan atau tempat berlindungnya.
Misalnya, satu tanaman menaungi tanaman lainnya saat tumbuh pada kecepatan dan ketinggian normalnya.
Contoh lainnya adalah antibiotik, di mana satu organisme mengeluarkan bahan kimia sebagai produk sampingan yang membunuh atau merusak organisme lain, tetapi tidak menguntungkan organisme lain, dapat dilihat secara umum di alam.
4. Parasitisme
Parasitisme adalah bentuk simbiosis non-mutualistik, terjadi ketika salah satu organisme diuntungkan dengan mengorbankan yang lain.
Tidak seperti predasi, parasitisme tidak selalu mengakibatkan kematian langsung dari organisme yang diparasit.
Seringkali penting bagi siklus hidup parasit untuk menjaga inangnya tetap hidup.
Kadang-kadang inang yang diparasit terbunuh akibat invasi parasit; dalam hal ini, penyerbu dikenal sebagai 'parasitoid'.
Baca juga: Tangga Nada Diatonis Minor: Pengertian, Contoh, dan Ciri-cirinya
Parasitisme mungkin melibatkan infiltrasi langsung dari tubuh inang untuk memberi makan jaringan, memengaruhi perilaku yang menguntungkan parasit, atau kleptoparasitisme, di mana parasit mencuri makanan atau sumber daya lain dari inang.
Simbiosis parasit muncul dalam berbagai bentuk; beberapa relatif tidak mengancam.
Misalnya ektoparasit, seperti kutu yang memakan darah hewan yang lebih besar dan dapat menyebabkan rasa gatal yang tidak nyaman.
Namun, ektoparasit dapat bertindak sebagai pembawa atau vektor, yang mentransmisikan endoparasit antar sel seperti bakteri dan virus ke inang, seringkali menyebabkan kerusakan atau kematian yang signifikan.
(Tribunnews.com/Yurika)