Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita Pendek, Beserta Contoh Cerpen

Dalam sebuah cerita pendek atau (cerpen) tersapat dua unsur pembangun, yaitu intrinsik dan ekstrinsik, simak penjelasannya berikut ini.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita Pendek, Beserta Contoh Cerpen
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi Cerpen - Dalam sebuah cerita pendek atau (cerpen) tersapat dua unsur pembangun, yaitu intrinsik dan ekstrinsik, simak penjelasannya berikut ini. 

Rumputnya basah. Aku tidak mau mengotori sepatuku. Aku kan mau ke ulang tahun Bibi Luisa,” Ninda berbisik di telinga bonekanya. “Aku harap ada seseorang yang bisa diajak main.”

Saat itu, tiba-tiba angin bertiup menggerakkan dahan-dahan pohon besar pohon oak. Daun daun gugur dari pohon mulai berjatuhan di sekeliling mereka.

“Sebelum daun-daun itu jatuh, aku bisa mengucapkan keinginanku…” gumam Ninda sambil tersenyum.

Ninda menjatuhkan Tedi di rumput. Ia lalu berlari dengan kedua tangan direntangkan. Ia tak peduli lagi sepatunya kotor. Ada daun besar keemasan yang berputar dan jatuh ke arah mereka.

“Aku harap, bayi kudanya bisa lahir dengan selamat. Aku harap induk kuda tidak sakit lagi,” bisik Ninda mengucapkan keinginannya.

Lalu angin bertiup lagi, semakin kencang dari yang bertama. Saat itu daun daun berguguran lagi dan jatuh ke tanah membentuk putaran spiral, berkeliling dan berkeliling. Ninda lari di sekeliling putaran daun-daun itu sambil menggendong Tedi.

Tiba tiba angin berhenti bertidup. Daun daun berhenti berputar dan jatuh ke tanah. Ninda kelelahan. Ia lalu menggendong Tedi, masuk kembali ke dalam mobil. Ninda beristirahat dan mengatur napas sebentar di dalam mobil.

Berita Rekomendasi

Beberapa saat kemudian, pohon mulai berbunyi lagi. Angin datang lagi dan daun-daun kering kembali ditiup. Ninda dan Tedi keluar dari mobil lagi dan mengejar daun-daun lagi.

Ninda dan Tedi tidak kesepian. Sampai akhirnya Mama datang dan menjemput mereka.

“Ayo, lihat bayi kudanya sudah lahir dengan selamat. Induknya juga sudah sehat,” ajak Mama. Wah, gembiranya hati Ninda, doanya terkabul.  

(Tribunnews.com Oktavia WW) (Bobo.grid.id/ Sarah/Sepdian)

Berita lain terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas